JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya agar dapat berhati-hati dalam mengelola setiap Rupiah dari ABPN maupun APBD yang dimiliki di tengah situasi perekonomian dunia yang sulit.
Presiden menyebutkan saat ini semua negara sangat berwaspada terhadap harga minyak dan bunga pinjaman.
"Semua negara ini takut terhadap tiga hal. Pertama harga minyak, kedua masalah bunga pinjaman. Semua pada takut masalah itu, karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat besar," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di JCC Senayan, dikutip Antara Senin (6/5/2024).
Presiden menyebutkan bahwa saat ini semua negara dihadapkan pada situasi dan tantangan yang tidak mudah, salah satunya karena pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan hanya berkisar 3,2 persen.
Menurut Presiden, dampak rentetan dari pandemi COVID-19 masih terasa hingga saat ini. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah negara yang masuk pada resesi ekonomi, seperti Jepang, Inggris dan beberapa negara di Eropa yang menuju resesi.