Namun menurutnya, Indonesia sebelumnya sudah pernah masuk ke Industri semikonduktor pada era Menteri Ketenagakerjaan periode 1993-1998, Abdul Latief. Namun sayangnya pembangunan industri semikonduktor itu tidak berkembang ketika masuk periode robotisasi, akibatnya perusahaan asing justru pindah ke Malaysia.
"Dulu ada di Indonesia (perusahaan semikonduktor), tapi zaman menteri tenaga kerjanya waktu itu pak Latif, dia tidak setuju semikonduktor di robotisasi, akibatnya pindah ke Malaysia," kata Menko Airlangga.
"Hari ini ekspor Malaysia, electronic based 40%. Nah Indonesia harus menarik ulang (semikonduktor masuk ke RI). Semikonduktor Indonesia baru di hilir, di testing sama di assembling (perakitan)," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)