JAKARTA - Program Kartu Prakerja masih terus dibuka hingga tahun ini. Bahkan ditargetkan ada 1.148.800 peserta angkatan kerja yang ikut program tersebut.
Direktur Pemantauan dan Evaluasi Project Management Officer (PMO) Prakerja, Cahyo Prihadi menyampaikan, sejak gelombang pertama program Kartu Prakerja yaitu di 2020 sampai 2023 telah menjangkau banyak angkatan kerja.
“Sejak gelombang pertama, yaitu mulai pada April 2020 sampai 2023 selesai, Prakerja telah menjangkau 17,5 juta lebih penerima dari 147 juta Prakerja,” ujar Cahyo pada media briefing Prakerja, Rabu (15/5/2024).
Cahyo menyampaikan target dan harapan pada 2024, Di mana Prakerja akan terus lanjut dalam menjangkau angkatan kerja selanjutnya.
“Pada tahun 2024, Prakerja menargetkan 1.148.800 penerima. Prakerja akan terus lanjut dan memiliki harapan bisa lebih banyak menjangkau angkatan kerja Indonesia yang mau dilatih,” ujarnya.
Prakerja juga telah melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra platform digital, sektor swasta maupun pemerintah, dan mitra pembayaran.
“Kolaborasi secara besar-besaran dengan mitra platform digital, mitra lembaga pelatihan baik dari sektor swasta maupun pemerintah, kemudian juga dengan mitra e-wallet dan bank,” lanjutnya.
Cahyo memaparkan, semua angkatan kerja boleh untuk mendaftarkan diri untuk ikut dalam program Prakerja.
Para penerima program Prakerja dapat memilih jadwal pelatihan sesuai dengan keinginnya. Namun pembelian program pelatihan tersebut harus dibeli 15 hari setelah ditetapkan SK.
“Yang menarik di Prakerja adalah teman-teman yang sudah diterima dan diberikan SK harus membeli pelatihan 15 hari setelah ditetapkan, tetapi teman-teman bisa memilih jadwal untuk mengikuti pelatihan,” ujar Cahyo.
(Feby Novalius)