Investor Asing Menanti Pengganti Sri Mulyani di Kabinet Prabowo

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Jum'at 17 Mei 2024 07:29 WIB
Investor menanti sosok pengganti Sri Mulyani (Foto: Instagram)
Share :

JAKARTA - Transisi pemerintahan Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo menyita perhatian investor asing. Di sisi lain, para penanam modal ternyata penasaran siapa yang akan menggantikan sosok Sri Mulyani.

Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines) Rino Donosepoetro mengungkap pandangan investor asing terhadap ekonomi Indonesia. Dia menyebut, sosok Menteri Keuangan di kabinet Prabowo tengah dinanti investor.

"Ini yang ditunggu-tunggu para investor, siapa yang akan jadi pengganti Sri Mulyani apakah tetap atau tidak, bagaimana kebijakan fiskalnya," kata dia, ditulis Jumat (17/5/2024).

Pria yang akrab disapa Donny mengatakan, pandangan investor asing terhadap Indonesia sangat positif. Hal ini mengacu pada pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang berjalan aman dan damai.

"Terlebih satu putaran ini membuat kepastian, investor butuh kepastian dan ini dianggap suatu yang positif," ucapnya.

Mengenai outlook ekonomi RI, Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan perekonomian Indonesia mencapai 5,1% pada tahun 2024. Standard Chartered juga memproyeksikan bahwa nilai tukar Rupiah akan menguat di akhir tahun.

Bank telah merevisi perkiraan nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat pada akhir tahun menjadi Rp15.750. Lebih lanjut, Donny juga berbagi tentang strategi Standard Chartered.

Di sisi bisnis Corporate and Investment Banking (CIB) Standard Chartered akan terus mendorong masuknya foreign direct investment ke Indonesia dengan mengandalkan jaringannya yang kuat, terutama sebagi satu satunya bank asing yang hadir di semua negara anggota ASEAN. China, Korea dan Jepang merupakan negara-negara dengan hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia yang juga merupakan fokus pertumbuhan bisnis bagi Standard Chartered.

"Bank juga terus berfokus pada upaya transisi menuju net zero dan keuangan berkelanjutan. Standard Chartered Indonesia akan terus mendukung korporasi lokal dan BUMN dalam transisi mereka menuju net zero, sejalan dengan ambisi Bank untuk memobilisasi pendanaan berkelanjutan sebesar USD300 miliar," katanya.

Standard Chartered juga akan memanfaatkan jaringan uniknya untuk mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia memperluas kehadiran mereka di luar negeri, dan meraih peluang investasi khususnya terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik, Data Centre, dan energi terbarukan.

Donny menjelaskan bahwa Bank menempatkan aspek keberlanjutan sebagai bagian inti dari bisnis dan kegiatan operasionalnya, terutama di negara dengan aspirasi keberlanjutan yang tinggi seperti Indonesia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya