Menurut Jokowi, jika hanya banyak larangan yang dikeluarkan maka akan memperlambat pembangunan. Padahal dibutuhkan pembangunan yang cepat.
"Karena kalau itu terjadi ujungnya justru memperlambat. Padahal tadi kita pengen keretanya cepat sampai tujuan atau saking ketakutannya malah keretanya berhenti di tempat. Ditunjuk jadi pimpinan proyek 'ndak ndak ndak yang lain aja' kan lucu biasanya jadi pimpinan proyek rebutan. Ini lah tujuan agar kereta itu sampai pada tujuan dengan cepat dan pas tepat," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa sasaran dari BPKB bukan mengincar kesalahan tapi mencegah penyimpangan. BPKB, kata Jokowi, seharusnya memberikan arahan yang benar dan membenarkan sejak awal jika ditemukan kekeliruan.
"Sasaran kinerja BPKP dan pengawas internal itu bukan untuk mencari kesalahan, tapi justru untuk mencegah penyimpangan-penyimpangan. Sehingga mestinya diberikan arahan yang bener yang mana, tuntunan yang tepat yang mana bukan memasang jebakan, 'lah ini keliru diemin aja' mestinya dibetulkan di awal diberi tau di awal ini keliru," kata Jokowi.
"Jangan terbalik, fokusnya bukan berapa banyak yang melakukan penyimpangan tapi berapa banyak yang bisa dirasakan manfaatkan rakyat dari program pemerintah, ke sana mestinya ke sana," tandasnya.
(Taufik Fajar)