JAKARTA - Tesla milik Elon Musk mulai terancam perkembangan kendaraan listrik pabrikan China. Posisi perusahaan milik miliarder dunia itu mulai terancam dengan bayang-bayang pabrikan China.
Menurut Howard Yu, Direktur The International Institute of Management and Development (IMD) Center for Future Readiness, posisi Tesla saat ini dibuntuti oleh BYD Co. Ltd. asal China.
Dalam pernyataan tertulis, Yu menyebut perkembangan inovasi pabrikan China begitu pesat sehingga Tesla harus waspada lantaran para pesaingnya terus merapatkan posisi.
"Menurunnya peringkat perusahaan dalam daftar bukan berarti perusahaan itu tidak inovatif. Inovasi mereka tidak cukup pesat, sehingga diambil alih oleh para pesaing,” jelas Yu, dikutip Rabu (22/5//2024).
Yu mengambil contoh yang terjadi pada Toyota yang peringkatnya terus merosot dari posisi dua pada 2022, ke peringkat 10 di 2023, dan kini ada di posisi 11. Posisi Toyota itu lantas disalip oleh BYD, Neo, dan Lee Auto dari China.
“Mengapa peringkat Toyota jatuh? Bukan karena mereka tidak membuat persiapan untuk kendaraan listrik, tapi inovasi mereka tidak bergerak secepat kompetitor asal China,” tambahnya.
Yu mengatakan sampai saat ini, Tesla berhasil mempertahankan posisinya di peringkat teratas dengan skor 100 pada 2023 dan 2024. Namun BYD terus meningkatkan skor daya saing dari 74,7 di 2023 menjadi 78,20 tahun ini.
Ditambah lagi pada Q3 2023, untuk pertama kalinya penjualan BYD sempat melampaui Tesla, meski akhirnya penjualan kendaraan listrik Tesla kembali unggul pada Q1 2024. Hal ini menunjukkan dominasi Tesla terancam.