JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat dari sisi pasar uang, gejolak yang terjadi pada bulan April 2024 mulai mereda.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bulan April jadi waktu yang cukup tinggi gejolaknya karena Federal Reserve mengindikasikan bahwa inflasi belum cukup jinak, sehingga penurunan suku bunga The Fed tertahan.
"Ini yang kemudian menimbulkan reaksi sangat besar terhadap nilai tukar, capital flow dan dari sisi yield surat berharga kita," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi April 2024, Senin (27/5/2024).
Dari sisi pergerakan nilai tukar rupiah, lanjut Menkeu, terlihat berada di posisi Rp16.024 per hari ini dan jika dibandingkan pada bulan lalu ada di sekitar Rp16.200.
"Jadi ini udah mulai turun. Indonesia dalam hal ini mengalami depresiasi rupiahnya di 3,94%, kalo kita lihat dibanding Filipina yang negara sering di-compare dengan kita karena APBN-nya cukup dekat, Filipina agak lebih dalam depresiasi di 4,81%," jelas Sri Mulyani.