JAKARTA - Bisnis keluarga seringkali dianggap memiliki kutukan generasi ketiga yang mengharuskan para penerusnya untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.
Managing Partner of Helios Capital and Lecturer of Tarumanagara University, Dr. Hadi Cahyadi mengatakan bahwa ia berharap dengan adanya dukungan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dapat mematahkan kutukan tersebut.
"Bahwa sebenarnya banking dan Bank Mandiri itu malah bisa naikin yang namanya kutukan generasi ketiga. Malah bisa di-miss. Mesti ada buku baru tentang 'how to beat the third generation curse' by funding dan support dari perbankan yang sangat kuat," ungkap Hadi di sela-sela acara Family Business Summit 2024 di Grand Hyatt Jakarta.
"Karena perbankan bukan cuma kasih uang, tapi juga pendampingan. Saya rasa ke depan-depannya kalau dapat support, kita akan lebih konsisten memberikan topik-topik yang lebih bagus yang dibutuhkan oleh family business," imbuhnya.
Menurut Hadi, para family business yang hadir dalam acara tersebut kebanyakan berasal dari middle class karena mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi konglomerat juga.
"Jadi kalau konglomerat denger konglomerat, mereka sudah biasa. Tapi kalau yang second layer, pasti datang mau dengerin mereka," ujar Hadi.
Dengan demikian, tujuan Hadi Cahyadi yang juga Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara menginisiasi acara Family Business Summit 2024 adalah memberikan dorongan kepada perbankan atau pemerintah untuk mengambil peran dalam keberlanjutan bisnis keluarga.
"Dan kita melakukan yang namanya satu seminar, dan mereka akan terima kasih sekalian sama kita. Dan para pemerintah mungkin akan berperan juga untuk di situ. Dan Pak Darmawan Junaidi ini saya minta supportnya selalu kepada kami," pungkasnya.
Baca Selengkapnya: Bisnis Keluarga Punya Kutukan di Generasi Ketiga?
(Taufik Fajar)