Cadangan bijih dengan kadar di atas 1,5% diperkirakan akan bertahan hingga tahun 2029 dengan asumsi tidak ada eksplorasi lebih lanjut, kata Irwandy kepada peserta konferensi industri yang diselenggarakan oleh Shanghai Metal Market.
Indonesia yang pernah menjadi eksportir utama bijih nikel, melarang pengiriman nikel yang belum diolah pada tahun 2020 untuk menarik investasi dalam negeri.
Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) juga mendesak pemerintah untuk memberlakukan moratorium pabrik pirometalurgi baru untuk memperpanjang umur cadangan bijih kadar tinggi.
Bijih nikel kadar tinggi -- atau dengan kandungan nikel sedikitnya 1,7% digunakan di Indonesia terutama untuk memproduksi NIP, yang merupakan bahan baku baja tahan karat, sementara baterai EV menggunakan bijih dengan kadar nikel lebih rendah.
(Taufik Fajar)