Rupiah Terus Melemah ke Level Rp16.431 per USD, Sri Mulyani Minta Masyarakat Waspada

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 27 Juni 2024 11:09 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Jelaskan soal Kondisi Rupiah (Foto: MPI)
Share :

"Atau kalau anda sekarang baru mengikuti Jepang mengalami depresiasi yang sangat dalam bahkan pada levelnya sudah comparable dengan 1996, ini juga tentu menimbulkan dinamika dari negara-negara partner dagang kita," ungkap Sri Mulyani.

Sedangkan US Treasury juga mengalami kenaikan, jadi dalam hal Fed Fund Rate tidak mengalami penurunan, sementara dari sisi fiskal APBN di Amerika Serikat mengalami defisit yang tinggi menyebabkan US Treasury harus mengeluarkan banyak sekali bonds, menyebabkan harganya jatuh yield naik.

Menkeu melaporkan US Treasury mencapai 4,25 persen yang relatif tinggi sejak April. Pemerintah Indonesia memang melihat dari pasar keuangan, pasar global dan sukuk bonds menjadi salah satu yang perlu diwaspadai.

"Karena dinamikanya muncul dan terjadi rembesan ke dalam adalah melalui pasar keuangan ini," katanya.

Selain itu, pasar SBN mengalami capital outflow Rp42,37 triliun (ytd) atau outflow Rp7,29 triliun secara mtd.

Sedangkan untuk pasar saham mencatatkan outflow Rp6,14 triliun (ytd) atau Rp2,01 triliun (mtd).

"Sehingga total outflow sampai dengan Juni mencapai Rp9,3 triliun, ini yang mungkin kita perlu waspadai dalam artian respons dari APBN, fiskal policy adalah nanti kepada berbagai pos yang berpengaruh kepada nilai tukar dan yang immediate tentu dari sisi pembiayaan terutama dari sisi issuen," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya