Bank Dunia Nilai Makan Bergizi Tidak Efektif Turunkan Stunting, Airlangga Bilang Gini

Atikah Umiyani, Jurnalis
Jum'at 28 Juni 2024 19:06 WIB
Airlangga Sikapi Pernyataan Bank Dunia Soal Program Makan Bergizi. (foto: Okezone.com/Kemenko)
Share :

Sementara itu, dalam sains, siswa Indonesia memperoleh skor rata-rata 383 poin dibandingkan dengan rata-rata OECD sebesar 485 poin. Bahkan skor membaca mencatatkan skor terburuk sejak tahun 2000, di mana Indonesia pertama kali mengikuti tes ini.

Perlu diketahui bahwa keanggotaan OECD ini sejatuinya tidak hanya didasarkan pada kriteria ekonomi, tetapi juga mencakup kualitas pendidikan, kebijakan sosial, dan tata kelola yang baik. Sementara Skor PISA Indonesia yang konsisten rendah selama 23 tahun terakhir menunjukkan tantangan besar dalam memenuhi standar pendidikan OECD.

Sebelumnya, Bank Dunia menyebutkan bahwa kebijakan makan gratis di sekolah yang populer di berbagai negara tidak efektif mengatasi stunting karena stunting hanya dapat dicegah dalam periode 1000 hari dari awal kandungan. Namun, program ini disebut bisa mengatisipasi gejala anemia pada anak.

"Satu hal yang penting adalah bukti internasional menunjukkan bahwa makanan sekolah paling efektif jika dilengkapi dengan intervensi pendidikan, kesehatan, dan gizi, serta jaring pengaman dasar,” demikian pernyataan Bank Dunia dikutip dari laporan Indonesia Economic Prospect edisi Juni 2024, Jumat (28/6/2024).

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya