Tiba di lokasi kejadian, petugas KNKT langsung membuka terpal penutup. Tiga orang perwakilan KNKT ini akan bekerja di Bali, seperti mencatat kondisi helikopter, termasuk benang layangan yang membelit bagian baling-baling, yang diduga menjadi penyebab helikopter itu jatuh.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono menjelaskan, helikopter jenis bell 505 tidak wajib dilengkapi dengan FDR fdr atau CRD yang biasanya terekam dalam kotak hitam atau black box.
Tetapi semua informasi terekam di ATC Bandara Ngurah Rai, terutama soal informasi lokasi dan tinggi terbang. Helikopter yang membawa tiga wisatawan dan satu kru ini, dilaporkan mengudara dari home base Bali heli tour di desa Ungasan selama empat menit.
Dari pantauan flight radar, heli terbang secara bertahap sampai ketinggian 1.000 feet. Namun, tak berselang lama heli mulai turun sampai akhirnya hilang dari radar di ketinggian 275 feet atau sekitar 100 meter di atas permukaan laut.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)