JAKARTA - Masyarakat Jakarta harus tahu, ternyata JakLingko dan Mikrotrans berbeda. Selama ini sebagian masyarakat menganggap JakLingko adalah sebuah angkutan kota (angkot).
Padahal itu hal yang berbeda. Penyebutan JakLingko tidak tepat untuk angkutan Mikrotrans. JakLingko merupakan sistem pembayaran, sedangkan angkutannya disebut Mikrotrans. Demikian dikutip dari Instagram Dishub DKI Jakarta.
Lalu apa perbedaan JakLingko dengan Mikrotrans? Berikut ini ulasannya:
JakLingko
JakLingko merupakan sistem transportasi terintegrasi di Jakarta. Artinya, fisik, layanan, manajemen, dan pembayaran transportasi di Jakarta terhubung/terintegrasi satu sama lain. JakLingko menjalankan berbagai moda transportasi, yaitu bus seperti Transjakarta, Metrotrans, dan Mikrotrans. Kemudian moda transportasi berbasis rel seperti MRT Jakarta dan LRT Jakarta.
Tidak hanya itu, JakLingko juga melayani pembayaran KRL Commuterline. Masyarakat bisa melakukannya dengan menggunakan Kartu Uang Elektronik atau kartu e-money JakLingko.
Mikrotrans
Mikrotrans adalah salah satu moda transportasi yang dijalankan oleh PT Transportasi Jakarta. Mikrotrans berbentuk angkot (angkutan kota) yang memiliki desain logo JakLingko. Mungkin itulah sebabnya masyarakat memanggilnya sebagai angkot JakLingko.
Tarifnya Rp0, tetapi perlu menggunakan kartu uang elektronik untuk menaikinya. Kode rute Mikrotrans ada di atap mobil. Contohnya, kode rute JAK-10A melayani Gondangdia–Cikini. Jangan lupa untuk turun di halte Metrotrans/layanan non-BRT.
Tarif Integrasi
Tarif integrasi pada aplikasi JakLingko untuk transportasi publik di Jakarta berlaku dalam tiga jam dan apabila melewati waktu maka tarif kembali normal.
"Kami terapkan maksimum tarif ketika menggunakan moda multi transportasinya maksimal Rp10 ribu dalam kurun waktu perjalanan tiga jam," kata Direktur PT JakLingko Indonesia Ivan R Tigana.
JakLingko mengintegrasikan sistem tiket (ticketing) dan pembayaran dari antarmoda transportasi umum di Jakarta seperti Mikrotrans, TransJakarta, MRT, LRT, KAI serta yang privat seperti moda transportasi daring dan lain-lain.
"Kami coba nanti diintegrasikan serta semua berusaha untuk inklusif agar dapat mendorong warga menggunakan transportasi publik,” ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)