Kronologi Menperin Minta Tranparansi Sri Mulyani Soal Isi 26.415 Kontainer

Muhammad Akbar Malik, Jurnalis
Sabtu 10 Agustus 2024 17:12 WIB
Sri Mulyani Belum Transparan Soal Isi 26.415 Kontainer. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang telah mengirimkan surat pada Menteri Keuangan Sri Mulyani tanggal 27 Juni 2024 terkait permohonan data isi 26.415 kontainer yang tertahan di Pelabuhan.

Dalam surat balasan tersebut, Dirjen Bea dan Cukai menyampaikan data isi dari 26.415 kontainer yang dikelompokkan berdasarkan Board Economic Category (BEC) yaitu sebanyak 21.166 kontainer berupa bahan baku dan penolong (80,13%), barang-barang konsumsi sebanyak 3.356 kontainer (12.7%), dan barang-barang modal sejumlah 1.893 kontainer (7,17%).

Namun sayangnya, data yang disampaikan pada surat tersebut tidak bisa Kemenperin gunakan untuk memitigasi dampak pelolosan puluhan ribu kontainer tersebut pada industri karena terlalu makro, tidak detail dan hanya sebagian.

"Kesannya ada data isi dari puluhan ribu kontainer tersebut yang “disembunyikan"," ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif.

Kronologi:

27 Juni 2024

Menteri Perindustrian mengirimkan surat permohonan data muatan 26.415 kontainer yang tertahan di Pelabuhan pada Menteri Keuangan.

17 Juli 2024

Dirjen Bea dan Cukai menandatatangani surat balasan permohonan data Menteri Perindustrian

31 Juli 2024

Dirjen Bea dan Cukai menyampaikan ke media telah mengirimkan surat balasan permohonan data muatan 26.415 kontainer pada Menteri Perindustrian dan sebagian muatan kontainer telah dimusnahkan.

31 Juli 2024

Jubir Kemenperin, Febri Hendri A.A membantah pernyataan Dirjen Bea dan Cukai bahwa Kemenperin belum menerima surat Dirjen Bea dan Cukai tersebut. Jubir Kemenperin juga menanyakan BAP (Berita Acara Pemusnahan) detail soal sebagian barang dari 26.415 kontainer yang dimusnahkan oleh Ditjen Bea dan Cukai terkait

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya