Adapun pendapatan negara dari pajak, bea cukai, PNBP serta hibah sebesar Rp1.545,5 triliun atau 4,3% (yoy) atau sudah 55,1% dari target tahun 2024.
Menurutnya, kinerja pertumbuhan ini ini dipengaruhi oleh perubahan penerimaan bea cukai dan bea keluar.
Dengan perkembangan ini, dia melihat perekonomian Indonesia yang mempengaruhi pergerakan APBN masih dibayangi oleh kondisi global, yakni risiko resesi AS.
"Pasti teman-teman ikut gejolak yang terjadi dengan terbitnya data di AS yang kemudian memperkirakan akan terjadi resesi," pungkas dia.
(Taufik Fajar)