Indonesia di Era Jokowi Belum 100% Terang Benderang

Muhammad Akbar Malik, Jurnalis
Jum'at 16 Agustus 2024 11:43 WIB
Rasio Elektrifikasi di Era Jokowi Baru 99%. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Indonesia belum 100% terang benderang di era Presiden Jokowi. Selama 10 tahun kepemimpinannya, capaian rasio elektrifikasi baru 99%.

"Cakupan elektrifikasi terus kita perluas hingga mencapai 99% di tahun 2024," ujar Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2024 dan Sidang Bersama DPR RI 2024, Jumat (16/8/2024).

Meski demikian, pemerintah melalui Kementerian ESDM terus melakukan upaya percepatan rasio elektrifikasi. Merujuk data Kementerian ESDM, sumber utama aliran listrik dari total 99,78% rumah tangga terlistrikan di Indonesia itu, sebanyak 98,32% listriknya berasal dari listrik PLN, dan 1,46% sisanya berlistrik non-PLN.

Kondisi Indonesia yang kepulauan dan besarnya populasi merupakan tantangan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Peraturan Menteri ESDM nomor 38 tahun 2016 tentang Percepatan Elektrifikasi di Perdesaan Belum Berkembang, Terpencil, Perbatasan, dan Pulau Kecil Berpenduduk Melalui Pelaksanaan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Skala Kecil, merupakan salah satu upaya mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi. Badan usaha milik daerah diharapkan memanfaatkan aturan itu untuk berpartisipasi meningkatkan rasio elektrifikasi dengan mengajukan izin wilayah usaha seperti yang dilakukan oleh PD Tuah Sekata di Pelalawan, Riau, misalnya.

Guna mewujudkan layanan listrik 100% untuk seluruh masyarakat di tanah air di 2024, Kementerian ESDM melakukan langkah identifikasi daerah yang belum terjangkau, yang remote, dan yang masih belum terlistrikan.

Hingga akhir Desember 2023, jumlah rumah tangga belum berlistrik diproyeksikan sebanyak 185.662 rumah tangga. Sementara itu, sebanyak 140 desa belum dialiri listrik. Dari jumlah tersebut, 12 desa di Provinsi Papua Barat Daya, sembilan desa di Papua, 56 desa di Papua Pegunungan, 47 desa di Papua Tengah, dan 16 desa di Papua Selatan.

Di sisi lain, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia tidak ingin kehilangan momentum karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW, baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi.

"Kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap. Transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudahdiakses oleh masyarakat," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya