BELITUNG TIMUR – Industri kelapa sawit kini menjadi primadona ekonomi masyarakat Belitung Timur. Pendapatan masyarakat wilayah ini tidak lagi bergantung pada industri pertambangan saja.
Hal itu disampaikan Bupati Belitung Timur Burhanudin dalam sesi diskusi bersama media bertemakan 'Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian' di Belitung Timur, Bangka Belitung. Ia mengatakan saat ini sawit menjadi salah satu sektor yang dimanfaatkan secara masif oleh masyarakatnya.
"Belitung Timur itu sebenarnya hidupnya dari tambang. Tapi sawit sekarang ini menjadi primadona. Sawit menjadi pemacu ekonomi masyarakat sekarang," ungkap Burhanudin, dikutip Rabu (28/8/2024).
"Bahkan kami sudah menghimbau masyarakat, mengajak masyarakat melalui program kemitraan untuk memanfaatkan tanaman sawit di pekarangan rumah," tambahnya.
Saat ini tercatat total luas perkebunan sawit di Kabupaten Belitung Timur mencapai 62.064,67 Ha. Jumlah tersebut sudah mencakup perkebunan swasta (49.682,64 Ha), plasma atau kemitraan (6.519,38 Ha), dan rakyat (5.862,65 Ha).
Adapun produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Belitung Timur mencapai 1.019.051,75 ton. Sementara untuk produksi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah berjumlah 203.810,35 ton.
Dengan catatan tersebut, sawit di Kabupaten Belitung Timur memberi kontribusi yang cukup besar untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bahkan menurut Burhanudin kontribusi tersebut bisa menyentuh angka triliun.
"Khusus untuk sawit ketika berbicara masalah pendapatan, saya pikir rata-rata perkebunan sawit di Indonesia dikirim ke luar. Mulai dari bungkil sawit, minyak sawit CPO-nya, itu semua pasti keluar karena luar lebih mahal," lanjut Burhanudin.
"Lalu kontribusi sawit dari Pulau Belitung khususnya Belitung Timur ke pusat atau APBN, kontribusinya cukup besar. Satu perusahaan itu memberi kontribusi dari pajak eskpor, yang dikirim ke APBN cukup besar, triliunan uangnya," sambung pria berusia 57 tahun tersebut.
Tercatat ada sembilan perusahaan sawit di Kabupaten Belitung Timur. Salah satunya adalah PT Sahabat Mewah Makmur (SMM) yang merupakan anak perusahaan dari PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Tbk.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)