Bocoran Pembatasan BBM Subsidi, 7% Kendaraan Terdampak

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 13 September 2024 08:14 WIB
Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin. (Foto: Okezone.com/Dani)
Share :

JAKARTA - Kebijakan pembatasan BBM subsidi rendah sulfur akan dijalankan. Tujuannya agar masyarakat yang berhak mendapatkan BBM berkualitas dengan harga yang tetap murah karena disubsidi.

Untuk menjalankan rencana tersebut tanpa membebani masyarakat, ataupun negara, maka pemerintah bermaksud menyediakan BBM rendah sulfur yang lebih tepat sasaran, yaitu kepada golongan yang membutuhkan.

“Jadi golongan kelas atas tidak lagi berhak memanfaatkan subsidi BBM,” kata Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin di kantornya, Jakarta, Kamis (12/9/2024) malam.

Rachmat juga menjawab kekhawatiran dampak penyesuaian penyaluran subsidi BBM terhadap beban ekonomi masyarakat kelas menengah.

“Pada prinsipnya pemerintah memperhatikan kondisi tekanan ekonomi terhadap kelas menengah,” ujarnya.

Walau saat ini dia belum dapat membeberkan detil peraturan yang tengah disusun pemerintah.

“Apabila menggunakan asumsi yang dilaporkan di media, di mana jenis kendaraan di atas 1.400 cc tidak akan menjadi golongan penerima subsidi BBM, maka dampak peraturan ini akan dirasakan kurang dari 7% populasi kendaraan,” ujarnya.

Pemerintah memberi sinyal bahwa kendaraan yang masih bisa membeli BBM subsidi rendah sulfur di antaranya kendaraan plat kuning, motor hingga taksi/ojek online

Rachmat mengingatkan beberapa poin yang melatarbelakangi rencana pemerintah untuk mendorong penyaluran BBM bersubsidi rendah sulfur secara tepat

“Dalam lima tahun terakhir, pemerintah rata-rata menghabiskan Rp119 triliun setiap tahunnya untuk subsidi BBM. Ini artinya pajak masyarakat tidak secara optimal tersalurkan karena tidak dinikmati golongan yang membutuhkan subsidi tersebut,” ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya