Indonesia Deflasi 5 Bulan Beruntun, BPS Ungkap Biang Keroknya

Atikah Umiyani, Jurnalis
Selasa 01 Oktober 2024 14:23 WIB
Deflasi September 2024 (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 mengalami deflasi sebesar 0,12%.

"Secara historis deflasi September 2024 merupakan deflasi terdalam dibandingkan bulan yang sama dalam 5 tahun terakhir dengan tingkat deflasi sebesar 0,12%," jelas Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers hari ini, Selasa (1/10/2024).

Amalia menuturkan, dalam 5 bulan terakhir komoditas daging ayam ras masuk dalam 5 besar komoditas utama yang menyumbang andil deflasi. Di mana daging ayam ras memberikan andil deflasi sebesar 0,02% pada September 2024.

"Deflasi yang terjadi dalam 5 bulan terakhir terlihat secara umum disumbang oleh penurunan harga komoditas bergejolak dari perspektif kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok ini ternyata kembali menjadi penyumbang utama deflasi pada September 2024 dan deflasi pada kelompok ini terjadi berlangsung selama 6 bulan berturut-turut sejak April 2024," kata Amalia.

Dia menyebutkan bahwa tingkat deflasi September 2024 untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau ini merupakan deflasi september terdalam sepanjang 2020 hingga 2024 dengan tingkat deflasi sebesar 0,59% dan andil deflasi sebesar 0,17%.

BPS juga mencatat secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,84% dan secara tahun kalender terjadi inflasi 0,74%. Dari 38 provinsi yang dipantau BPS, 24 provinsi Indonesia mengalami deflasi sedangkan 14 lainnya mengalami inflasi.

"Deflasi terdalam sebesar 0,92% terjadi di Papua Barat sementara inflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 0,65%," kata Amalia.

Harga BBM Turun Sumbang Deflasi di September 2024

BPS mencatat penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi menjadi salah satu penyumbang inflasi September 2024 secara bulanan.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan deflasi yang terjadi pada September 2024 itu didorong oleh deflasi komponen harga bergejolak dan harga diatur pemerintah.

Dia menyebut, komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,04% dengan andil deflasi 0,01%.

"Komoditas yang dominan berikan andil deflasi pada komponen ini adalah bensin," jelasnya.

Amalia merincikan untuk komoditas bensin dan solar masing masing mengalami deflasi pada September 2024 dengan tingkat deflasi masing-masing 0,72% dan 0,74%.

"Penurunan harga bensin menyumbang deflasi dengan andil deflasi sebesar 0,04% dan tingkat deflasi bensin pada September 2024 kalau kita bandingkan dengan data-data sebelumnya ini relatif yang terdalam sejak Desember 2023," tuturnya.

Sementara itu untuk komponen harga bergejolak mengalami deflasi 1,34% dan memberikan andil deflasi 0,21%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan tomat.

Amalia menambahkan, pada September 2024 komponen inti masih mengalami inflasi 0,16% secara bulanan dan memberikan andil sebesar 0,10%.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen inti adalah kopi bubuk dan biaya akademi atau perguruan tinggi," ujar Amalia.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya