Satu Dekade Presiden Jokowi: Rasakan Segudang Manfaat KIS, Masyarakat Ingin Program Dilanjutkan

Binti Mufarida, Jurnalis
Senin 14 Oktober 2024 11:54 WIB
Satu Dekade Jokowi: Rasakan Segudang Manfaat KIS, Masyarakat Ingin Program Dilanjutkan (Foto: Jokowi/BPMI)
Share :

Masyarakat Penerima Manfaat KIS Ingin Program Dilanjutkan

Data cakupan kesepesertaan JKN per 31 Desember 2023, dari 279.188.866 total penduduk Indonesia, sebanyak 267.311.566 jiwa di antaranya sudah terdaftar. Artinya, negara menjamin perawatan kesehatan sampai sembuh bagi 95 persen penduduk Indonesia.

Masyarakat penerima KIS pun merasakan manfaat dari layanan kesehatan secara gratis yang diberikan oleh pemerintah. Nisal, Rina Ery Maryanti yang hadir dalam silaturahmi bersama Jokowi di Taman Budaya Gunungkidul, Yogyakarta pada 30 Januari 2024. Rina yang merupakan warga asal Kecamatan Wonosari, merasa sangat terbantu dengan hadirnya KIS. Tak hanya diri Rina, keluarganya pun terbantu dan terlayani dengan baik.

"Saya dan keluarga terbantu sekali. Pengobatan mulai dari kakek saya waktu itu di rumah sakit juga sudah menggunakan BPJS. Ibu saya juga. Terus waktu saya hamil sampai melahirkan juga di rumah sakit menggunakan BPJS. Imunisasi lengkap untuk anak balita saya yang sekarang juga sudah menggunakan BPJS," ungkapnya.

Dia merasa pelayanan dari BPJS Kesehatan yang diterima sangat memuaskan. Dia pun berharap agar program jaminan sosial kesehatan bisa terus dilanjutkan untuk menjamin kesehatan masyarakat Indonesia. "Saya mohon untuk Bapak Jokowi untuk melanjutkan semua programnya kemarin dilanjutkan lagi saja, karena itu sangat membantu masyarakat Indonesia mulai dari BPJS Kesehatan, PKH, juga jaminan pendidikan untuk anak-anak," jelas Rina.

 

Suprihono, warga lainnya, juga merasakan manfaat besar KIS, utamanya untuk pengobatan cuci darah. Bahkan, dia mengaku telah 14 tahun melakukan cuci darah. "Alhamdulillah, saya dari awal sebelum sakit saya sudah dibikinin KIS. Jadi saya dari awal sampai sekarang belum pernah pakai uang," ucapnya.

Dia pun berharap program KIS bisa dilanjutkan, terutama untuk membantu masyarakat kurang mampu. Selain itu, ia juga berharap agar bantuan sosial lainnya juga tetap ada. "Menurut saya harus dilanjutkan karena untuk rakyat yang miskin-miskin ini butuh sekali BPJS Kesehatan, termasuk kebutuhan pokok sembako untuk rakyat miskin," tandasnya.

Sagitarini, warga lainnya, juga merasakan mudahnya mendapatkan layanan pengobatan secara gratis melalui KIS. Selain pernah menggunakannya untuk rawat inap saat sakit, dia juga memanfaatkan KIS untuk membiayai persalinan. "Alhamdulillah, banyak sekali ya, dari sakit misalnya opname-opname gitu. Terus kemarin baru saja operasi caesar untuk melahirkan anak tercover BPJS, alhamdulilah untuk anak juga langsung tercover juga oleh BPJS," ungkap Sagitarini.

Sagitarini menyampaikan apresiasi atas program KIS. Dia berharap program tersebut bisa terus berlanjut. Dia juga berharap masyarakat Indonesia makin sehat, maju, dan kemiskinan bisa terentaskan. "Saya menyampaikan sangat terima kasih dan bangga karena rakyat kecil seperti saya benar-benar merasakan efek BPJS ini, keuntungan menggunakan BPJS ini," katanya.

Penerima manfaat KIS lainnya yang hadir silaturahmi bersama Jokowi di GOR Asber Nasution, Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatra Utara, pada 7 Februari 2024 bernama Farida Nasution mengaku sudah merasakan langsung manfaat KIS. Saat berdialog bersama Jokowi, Farida mengungkapkan pengalamannya dioperasi secara gratis karena menggunakan fasilitas KIS.

"Saya pernah operasi kelenjar getah bening di leher. Saya di Rumah Sakit Pamela. Tidak ada dipungut biaya sama sekali," ungkap Farida.

 

Sumiati, warga Tebing Tinggi lainnya, juga merasakan manfaat serupa. Kepada Jokowi, dia menuturkan pengalamannya memeriksa matanya yang minus. "Cek mata kemudian minus. Cek kesehatan di rumah sakit kemudian disuruh ambil (kacamata) di optik. Enggak ada bayar," ucap Sumiati.

 

Kisah Pasien Bronkitis dan Kanker Tertolong Kartu KIS

Satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah menghasilkan sejumlah program kebijakan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, yang juga persyaratan dan pengurusannya dipandang mudah.

Manfaat program KIS selama satu dekade pemerintahan Presiden Jokowi itu pun ditanggapi positif oleh masyarakat. Terutama dari kalangan generasi muda yakni milenial dan Gen Z, yang berharap program unggulan Presiden Jokowi itu dapat dilanjutkan ke depannya.

Salah satu pemuda asal Jatirahayu, Kota Bekasi, Zuhrifal (23) mengaku berterima kasih karena sudah memiliki KIS sejak usia 17 tahun. Dirinya yang kala itu hendak lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merasa terbantu ketika berobat terutama karena dirinya belum memiliki penghasilan.

"KIS ini membantu banget, dulu pas mau lulus SMK, saya sempat kena gejala flek paru-paru. Untungnya punya KIS karena dibuatin sama keluarga di rumah, jadinya biaya berobat gratis," kata pemuda yang akrab disapa Rifal, Jumat (4/9/2024).

Rifal menuturkan jika dirinya tidak memiliki kartu KIS, rawat jalan intensif selama enam bulan, dirinya beserta keluarga bisa merogoh kocek hingga belasan juta rupiah. Dia mengaku sempat terkejut saat dirujuk oleh Puskesmas Jatirahayu, awalnya didiagnosa mengidap Bronkitis, ketika diperiksakan di Rumah Sakit Ana di daerah Galaksi Bekasi, baru lah diketahui dirinya mengidap gejala flek paru-paru.

"Jadi saat diduga Bronkitis, saya diberikan obat untuk perawatan dari Puskesmas. Nah kalau istilahnya itu batuk 100 hari, selama itu minum obat dulu, kalau belum sembuh baru diperiksa ke Rumah Sakit," terang Rifal.

"Tetapi karena tidak sabar karena batuk terus, makanya saya minta rujukan ke Rumah Sakit Ana Bekasi, baru deh ketahuan kena flek. Cuman semuanya gratis, dari periksa, obat yang diminum, semuanya deh, saya kebantu banget jadinya," sambung Rifal.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya