Satu Dekade Presiden Jokowi: Rasakan Segudang Manfaat KIS, Masyarakat Ingin Program Dilanjutkan

Binti Mufarida, Jurnalis
Senin 14 Oktober 2024 11:54 WIB
Satu Dekade Jokowi: Rasakan Segudang Manfaat KIS, Masyarakat Ingin Program Dilanjutkan (Foto: Jokowi/BPMI)
Share :

Meski kini status KIS sudah ditingkatkan menjadi berbayar, Rifal mengaku bersyukur memiliki jaminan kesehatan gratis dari pemerintah tersebut. Kini dirinya yang telah menjadi karyawan di sebuah bengkel otomotif, juga merasa teringankan ketika hendak berobat.

"Pokoknya KIS itu membantu banget saat saya belum bekerja. Sekarang pun sudah diupgrade jadi BPJS berbayar, tetapi program itu juga memudahkan saya kalau mau berobat, jadi ga was-was soal biaya berobat," tegas Rifal.

Lebih lanjut, seorang karyawan asal Pondok Gede, Wahyu Ari Wibowo (30), mengatakan dirinya sempat mendapatkan KIS ketika masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Lantaran anggota keluarganya terbilang banyak, Wahyu mengatakan saat itu dirinya ikut mendaftar KIS karena adanya tawaran dari pengurus RT setempat secara kolektif.

"Dulu punya KIS pas tahun 2018-an, usia 22 lah. Tapi sekarang sudah diupgrade jadi BPJS karena tawaran dari kantor. KIS itu membantu sekali terutama saat itu almarhum saya sempat dirawat selama tiga tahun karena kanker hati," ungkap Wahyu.

Wahyu mengulas pengalaman mendiang ayahnya ketika berobat saat didiagnosa mengidap kanker hati pada tahun 2020. Selama tiga tahun, Wahyu mengatakan biaya pengobatan ayahnya tersebut, jika tidak ditanggung KIS, bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Ayah saya itu diperiksa di Puskesmas Kanaya, daerah Pondok Gede, saat itu diduga karena gejala Maag akut. Setelah itu dirujuk ke Rumah Sakit Haji. Dirujuk kesana karena kebetulan domisili rumah saya lebih dekat ke Jakarta Timur," terang Wahyu.

Setelah dirawat selama dua minggu di RS Haji, Wahyu mengatakan ayahnya pun dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, Pondok Labu, karena dibutuhkannya alat medis pemeriksaan yang lebih lengkap. Sembari menunggu hasil dan dirawat di RS Fatmawati selama seminggu, Wahyu melanjutkan, mendiang ayahnya dipindahkan ke Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, dikarenakan kondisi kanker hati yang baru diketahui sudah kronis.

"Jadi total dirawat selama tiga tahun untuk mendiang ayah saya. Kalau tidak pakai KIS, biayanya bisa ratusan juta rupiah. Soalnya ada kakak sepupu saya sebelumnya juga dirawat karena kanker otak, tetapi tidak sampai setahun itu bisa kena Rp200 juta. Bagaimana biaya almarhum bapak saya kan," tutur Wahyu.

Sementara untuk dirinya secara pribadi, Wahyu mengatakan baru menggunakan KIS saat hendak memeriksakan kondisi matanya yang rabun jauh. Ia mengaku, KIS tersebut membantunya saat menjadi mahasiswa ketika memerlukan rujukan pemeriksaan mata dan membeli kacamata.

"Dulu sempat pakai KIS buat periksa mata minus. Kemudian saya dapat diskon membeli kacamata yang sesuai harganya, saya lagi itu harganya Rp800 ribu jadi dapat diskon 50%, keren banget lah," katanya.

Oleh karena itu, Wahyu mengatakan dirinya berharap program KIS dan BPJS dapat dilanjutkan di pemerintahan selanjutnya. Selain membantu meringankan bahkan hingga gratis perihal biaya pengobatan, Wahyu menandaskan pengurusan persyaratan serta pendaftaran KIS tergolong mudah.

"Saya harap KIS ini dilanjutkan, apalagi pengurusan daftarnya juga mudah. Tapi mungkin ke depannya sosialisasi daftarnya ditingkatkan karena masih banyak warga yang belum paham sehingga sudah berpikir ngurusnya ribet," terang Wahyu.

Senada, pemuda asal Jatiwaringin, Raufan (19) mengaku terbantu dengan memiliki KIS. Pemuda yang berdomisili di dekat Universitas Asy-Syafiiyah Jatiwaringin ini mengaku mendaftar KIS karena menjadi syarat pendaftaran ke Akademi Militer (Akmil).

"Saya baru daftar KIS karena mau masuk ke Akmil TNI Angkatan Darat, saat itu tahun 2023. KIS ini jadi persyaratan wajib karena ketentuan pendaftaran di Akmil," jelas Raufan.

Raufan mengungkapkan dirinya mendaftar KIS melalui bantuan orang tuanya saat itu. Dia mengatakan, kepengurusan pendaftaran Akmil itu cukup banyak sehingga memerlukan bantuan orang terdekat dari keluarga.

Lebih lanjut, Ia menuturkan meski belum berhasil lolos masuk Akmil, KIS tersebut dipandangnya positif karena tawaran jaminan kesehatan dan asuransi yang ditawarkannya.

"Yang saya tahu kenapa KIS ini menjadi syarat masuk Akmil karena diperlukan jika semisal nanti setelah lolos tes, setiap taruna itu dijamin keselamatan dan kesehatannya ketika latihan. Atau misalkan nanti ketika sudah lulus dari Akmil, KIS juga bisa menjadi jaminan ketika kecelakaan dalam perang," ungkap Raufan.

Atas hal tersebut, Raufan mengaku bersyukur telah memiliki KIS. Meski saat ini belum bekerja karena masih mempersiapkan pendaftaran Akmil berikutnya, Raufan mengatakan pemeriksaan kesehatan untuk persiapan tes pun menjadi gratis berkat KIS.

"Saya pakai KIS ini juga bisa dipakai buat pemeriksaan kesehatan untuk syarat pendaftaran Akmil. Saya periksa gigi, pembuatan surat keterangan sehat dan lainnya sebelum tes, itu benar-benar dicover semuanya secara gratis," jelas Raufan.

Selain itu, Raufan juga sempat menggunakan KIS ketika mengalami demam. Dia melakukan pemeriksaan di Puskesmas kelurahan Pondok Gede, diakuinya hanya dengan tanda tangan saja.

"Pernah pas sakit demam, dari mulai periksa dengan dokter, diberikan obat dan macam-macamnya, cuma dengan tanda tangan saja, sudah rampung semuanya. Gratis pula, prosesnya cepat banget," tutur Raufan.

Maka dari itu, Raufan sebagai generasi muda dari Gen Z, mengatakan program KIS tersebut harus tetap dilanjutkan. Ia bahkan mengatakan dengan KIS maupun BPJS, banyak anggota keluarganya yang sudah terbantu untuk rawat inap dan pengobatannya.

"Program KIS ini bagus banget. Keluarga saya banyak yang terbantu juga, positif lah. Dulu ibu saya juga sempat dirawat karena demam berdarah selama dua minggu di Rumah Sakit Harum Kalimalang, terbantu gratis full. Kalau tidak gratis, bisa kena Rp15 juta biayanya," tegas Raufan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya