6. Telkom Indonesia
Telkom Indonesia adalah BUMN yang bergerak di bidang layanan teknologi informasi dan komunikasi, serta telekomunikasi digital di Indonesia.
Pemilik mayoritas saham Telkom adalah pemerintah dengan kepemilikan sebesar 52,09 persen. Sementara sisa kepemilikan saham sebesar 47,91 persen dipegang oleh publik.
Telkom memiliki 12 anak perusahaan atau subsidiary yang bergerak di berbagai sektor dan memberikan dampak positif baik untuk investor maupun rakyat Indonesia.
Pendirian PN Telekomunikasi, sesuai PP Nomor 30/1965, pada dasarnya ditujukan untuk membangun ekonomi nasional sesuai dengan ekonomi terpimpin dengan mengutamakan kebutuhan rakyat.
Dalam menjalankan transformasi, Telkom mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan atau customer oriented.
Transformasi tersebut akan membuat organisasi Telkom Group menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat.
Menutup pertengahan 2024, Telkom Indonesia mencatatkan total aset Rp285,99 triliun, dengan rincian liabilitas sebesar Rp138,71 triliun dan ekuitas dicatat senilai Rp147,27 triliun.
7. MIND ID
Saat ini MIND ID membawahi beberapa perusahaan sebagai anak usahanya, yakni PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk.
BUMN yang bergerak dibidang Holding Industri Pertambangan ini dibentuk pada 2017 lalu. Saat itu, pemerintah menggunakan entitas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum sebagai induk perusahaan yang memiliki mayoritas saham pada tiga perusahaan industri tambang, yaitu Antam, Bukit Asam, dan Timah.
Sejak tahun 2019, Holding Industri Pertambangan bertransformasi menjadi MIND ID atau Mining Industry Indonesia untuk membedakan fungsi Inalum sebagai operasional pabrik peleburan aluminium dan fungsi holding.
Dalam kurun 5 tahun ini, jumlah aset MIND ID mengalami kenaikan hingga 57,22 persen dari Rp164,84 triliun pada 2019 menjadi Rp259,18 triliun pada 2023.
Sementara itu, compound annual growth rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan total aset grup MIND ID pada periode 2019 hingga 2023 tercatat sebesar 9,47 persen.
MIND ID juga mengelola portofolio dan mengakuisisi aset pertambangan multinasional untuk mendukung program hilirisasi. Dalam 5 tahun terakhir, perusahaan berhasil mengakuisisi saham perusahaan tambang besar, seperti PT Freeport Indonesia dan PT Vale Indonesia.
Investasi hilirisasi pun terus dilakukan, termasuk pembangunan fasilitas pemurnian tembaga Freeport Indonesia di Gresik dengan investasi Rp 58 triliun, dan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah dengan nilai investasi Rp 16 triliun.
(Taufik Fajar)