7 Profil BUMN hingga Asetnya yang Dikelola BP Danantara

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Minggu 10 November 2024 22:38 WIB
7 Profil BUMN (Foto: Okezone)
Share :

2. BRI

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 7/1992 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21/1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100 persen di tangan pemerintah.

Namun, sejak tahun 2003, otoritas memutuskan untuk menjual 30 persen saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang digunakan hingga saat ini.

Kala itu, perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, kini Bursa efek Indonesia, dengan kode saham BBRI. Saham Bank BRI mayoritas dimiliki oleh negara sebesar 56,75 persen dan sisanya dimiliki pemegang saham publik.

Pada saat penawaran perdana, nilai saham Bank BRI ditawarkan pada harga Rp875 per lembar saham, namun pada 2010 telah menembus lebih dari Rp12.000 per lembar saham. Kenaikan harga saham tersebut mencerminkan kinerja Bank BRI yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Kinerja Bank BRI kian mantap, hingga kuartal II/2024 perusahaan dan entitasnya berhasil mencatatkan kinerja positif. Di mana, laba secara konsolidasian yang dibukukan sebesar Rp29,90 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, di kuartal III/2024 perseroan mengumpulkan laba bersih senilai Rp45,36 triliun.

Selain laba, diketahui hingga akhir September 2024 BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21 persen secara tahunan.

Dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70 persen di antaranya atau Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh positif membuat aset BRI meningkat 5.94 perse menjadi Rp1.961,92 triliun.

3. BNI

Bank BNI didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2/1946. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 17/1968, BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19/1992, dilakukan penyesuaian bentuk hukum BNI menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero).

Saat ini, 60 persen saham BNI dimiliki negara, sedangkan 40 persen sisanya dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi, domestik dan asing.

BNI kini tercatat sebagai Bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung oleh sejumlah perusahaan anak, yakni BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life Insurance, BNI Ventures, BNI Remittance dan hibank.

Seperti dua bank pemerintah lainnya, BNI juga punya kinerja yang baik. Hingga kuartal III/2024 perusahaan membukukan laba bersih senilai Rp16,3 triliun. Nilai ini naik 3,5 persen secara tahunan (YoY) dari Rp15,75 triliun.

Di sembilan bulan pertama ini BNI menyalurkan kredit senilai Rp735,02 triliun, naik 9,5 persen.

Seiring dengan kenaikan kredit, aset pun ikut terkerek menjadi Rp1.068,08 triliun pada September 2024 naik 5,8 persen September 2023, yakni Rp1.009,31 triliun.

Adapun, dana pihak ketiga berada di posisi Rp769,74 triliun, tumbuh 3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp747,59 triliun.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya