JAKARTA - Cakupan kerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sangat luas, setelah badan baru ini mengambil alih pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia Investment Authority (INA), dan special mission vehicles (SMV).
Kepala BP Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, ruang lingkup kerja mencakup investment management, investment banking, dan asset management. Lingkup inipun dinamakan tiga pilar BP Danantara.
Pilar pertama ada investment yang dieksekusi oleh Indonesia Investment Authority. Di mana, sayap investasi yang selama ini dikelola INA semakin diperluas dan dioptimalkan.
Pilar kedua, investment banking. Nantinya, BP Danantara melalui SMV dan dan himpunan bank milik negara (Himbara) melaksanakan kegiatan pendanaan, terutama untuk proyek infrastruktur dan proyek lain yang bersifat jangka panjang.
Pilar ketiga, asset management. Dalam aspek ini, seluruh aset BUMN akan dikonsolidasikan dan dikelola langsung oleh BP Danantara.
“Cakupannya luas seperti saya sampaikan ya, istilahnya ada kegiatan yang berbasis aset manajemen, itu kegiatan yang mele-leverage- aset-aset BUMN, ada kegiatan yang berbasis investment manajemen itu lebih kepada bagaimana INA bisa bekerja lebih baik,” ujar Muliaman dalam sesi wawancara dengan MNC Portal, ditulis Rabu (20/11/2024).
“Bagaimana kemudian Danantara bisa mengawal ini sehingga kemudian sayap investasi yang selama ini dikelola INA itu bisa optimal kita lakukan,” katanya.
Melalui tiga pilar tersebut, Muliaman optimis bahwa BP Danantara punya daya tawar tinggi bagi investor asing. Sehingga, harapan mendorong peningkatan investasi di dalam negeri bisa dilakukan.
“Kita tentu saja dengan skala yang semakin luas, kita punya daya tawar yang jauh lebih baik, jika kita berbicara dengan investor luar negeri,” katanya.
“Kalau kita harus katakan me-leverage asset dan lain sebagaianya, jadi kita harus yakini betul bahwa aspek masing-masing pilar di dalam Danantara ini bisa bekerja dengan baik,” ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)