JAKARTA - Indonesia memiliki sumber gas yang melimpah sehingga kebutuhan gas diperkirakan akan terus meningkat mengingat gas akan menjadi energi transisi sebelum beroperasinya pembangkit renewable.
Pembangunan infrastruktur midstream dan downstream LNG sangat penting bagi PLN untuk mempercepat penggantian penggunaan BBM oleh gas alam dan target pasokan energi yang lebih bersih, efisien, dan ramah lingkungan.
"Salah satu strategi yang dilakukan PLN EPI menuju Net Zero Emission (NZE) melalui penggunaan gas karena gas merupakan energi fosil paling bersih yang akan menggantikan BBM dan batu bara sebagai base load," kata Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (24/11/2024).
Dia menyampaikan PLN EPI akan terus mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi menuju NZE di tahun 2060.
“Selain itu, dalam jangka panjang, gas dibutuhkan sebagai pelengkap energi terbarukan,” kata Iwan.
“Implementasi cofiring biomassa ke PLTU tersebar, berhasil menurunkan emisi sebesar 1,32 juta ton CO2. PLN EPI berhasil menghasilkan produksi green energy sebesar 1,201 juta MWh,” katanya.
Dari tahun 2020-2024, PLN EPI berhasil memasok biomassa untuk cofiring dengan total pencapaian pemakaian biomassa sebesar 3 juta ton sehingga berhasil menurunkan emisi sebesar 3,2 juta ton CO2. Hal ini akan terus ditingkatkan oleh PLN EPI melalui transisi energi untuk mewujudkan NZE 2060.
Sekadar informasi, PT PLN (Persero) lewat Subholding PLN EPI memamerkan transisi energi pada Electricity Connect 2024 melalui LNG Midstream Infrastructure dan pemanfaatan cofiring biomassa pada acara yang diselenggarakan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) di Jakarta Convention Center (JCC) 20-22 November 2024.
PLN EPI bersama Anak Perusahaannya yakni PLN Batubara Niaga (BBN), Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg), dan PLN Energi Gas (EG) menunjukkan langkah awal realisasi transisi energi menuju NZE 2060.
(Taufik Fajar)