Dampak Kehadiran Danantara terhadap Pasar Saham Indonesia

Fitria Azizah Banowati, Jurnalis
Senin 25 November 2024 11:45 WIB
Dampak Kehadiran Danantara terhadap Pasar Saham Indonesia. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Dampak kehadiran BPI Danantara terhadap saham Indonesia. Kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara sebagai pelopor superholding BUMN diyakini memberikan dampak signifikan bagi pasar saham.

Pasalnya, badan investasi buatan Presiden Prabowo ini akan mengambil alih PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina dan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).

Selain itu sejumlah emiten BUMN juga akan diambil alih oleh BPI Danantara, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Direktur Purwanto Asset Management Edwin mengatakan, BPI Danantara memberikan sejumlah dampak penting bagi pasar, termasuk peningkatan efisiensi, penguatan stabilitas pasar, kemudahan akses terhadap modal, dan dampaknya terhadap kebijakan ekonomi.

Dia pun menambahkan, meskipun memiliki dampak yang signifikan, ternyata penerapannya tidak melebihi apa yang dibayangkan. Berbagai risiko dan kendala diperkirakan akan muncul selama proses realisasinya, yang dapat menghambat realisasi penuh dari kebijakan tersebut.

Berikut ini adalah kendala dan risiko yang dimiliki pasar saham, yang dirangkum Okezone, Senin (25/11/2024):

1. Adanya risiko monopoli jika kontrol pasar tidak dilakukan dengan baik.

2. Ada kemungkinan terjadi perubahan dalam struktur pasar jika terintegrasinya BUMN.

3. Ketidaksesuaian koordinasi muncul akibat perbedaan budaya, sistem, dan proses antar BUMN.

4. Terkendalanya regulasi dan kebijakan akibat perubahan yang diperlukan untuk mendukung superholding dalam implementasi dan persetujuan.

5. Adanya kendala resistansi dari stakeholder atas perubahan yang ada.

6. Terkendalanya integrasi sistem Informasi Teknologi (IT).

7. Kurangnya pembiayaan yang berakibat sulit mendapatkan superholding.

8. Ekonomi yang tidak stabil yang mempengaruhi kemampuan dan strategi superholding.

9. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Terakhir, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai kehadiran BPI Danantara ini belum pasti memiliki efek positif karena berkaca dari holding BUMN di beberapa industri yang sudah terbentuk.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya