JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini. IHSG diprediksi bergerak ke level 7.150.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, secara teknikal terdapat pelebaran positive slope pada indikator MACD, sementara indikator Stochastic RSI sedang berada di overbought area dan berpotensi membentuk Death Cross.
“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan menuju support level 7.150 pada perdagangan hari ini,” kata Valdy dalam risetnya, Jumat (29/11/2024).
Dari pasar global, pasar menantikan rilis data Retail Sales bulan Oktober 2024 di Jerman yang dijadwalkan rilis pada Jumat ini dan diperkirakan mengalami penurunan ke level 3,2% dari 3,8% di September 2024. Perkiraan tersebut menandakan bahwa konsumsi domestik Jerman sedang mengalami pelemahan.
Di hari yang sama, Jerman juga dijadwalkan merilis data tingkat pengangguran bulan November 2024 yang diperkirakan stabil di level 6,1 persen. Selain itu, pasar juga menantikan rilis data Inflation Rate November 2024 di Euro Area yang diperkirakan mengalami kenaikan ke level 2,3 persen dari 2 persen di Oktober 2024.
“Kondisi tersebut diyakini dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Euro Area di tahun ini,” imbuh Valdy.
Dari pasar regional, pasar menantikan rilis data tingkat pengangguran bulan Oktober 2024 di Jepang yang dijadwalkan rilis pada hari ini dan diperkirakan meningkat ke level 2,5 persen dari 2,4 persen di September 2024. Di waktu yang sama, Jepang juga akan merilis data keyakinan konsumen bulan November 2024 yang diperkirakan mengalami peningkatan ke level 36,4 dari 36,2 di Oktober 2024, meskipun masih berada jauh dibawah batas level optimis 100.
Kedua data tersebut diyakini dapat memengaruhi pandangan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang di 2024. Sementara dari pasar domestik, rilis data ekonomi di Jumat cenderung minim, sehingga IHSG diperkirakan akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal.
Sejumlah saham yang direkomendasikan antara lain, PT PP London Sumatra Tbk (LSIP), PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).
(Feby Novalius)