JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan pemanfaatan aset sejumlah BUMN untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah. Penawaran tersebut dilakukan melalui skema kerja sama business-to-business (B2B).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan bahwa program pembangunan 3 juta rumah dapat membantu memenuhi kebutuhan hunian masyarakat.
Ara juga mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak anggota TNI/Polri, ASN, serta tenaga pengajar seperti guru yang belum memiliki rumah.
"Banyak TNI/Polri Bintara, guru-guru, atau ASN kita yang belum punya rumah," ujar Ara.
Berikut adalah fakta-fakta program 3 juta rumah dibangun di aset-aset BUMN yang dirangkum Okezone, Minggu (1/12/2024):
1. Prabowo Bagi-Bagi Rumah
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menilai program 3 juta rumah bisa mengakomodir kebutuhan rumah masyarakat. Mengingat angka backlog perumahan saat ini masih berada di angka 9,9 juta.
Ara sapaan akrabnya, menganalogikan, jika pada Pemerintahan Jokowi terdapat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan memberikan sertifikat tanah kepada masyarakat, maka lewat program 3 juta rumah ini Pemerintah Prabowo bisa menyediakan hunian yang lebih banyak kepada masyarakat.
"Kalau pak Jokowi kemarin bagi-bagi sertifikat tanah, saya mau Prabowo bagi-bagi rumah," kata Ara di Kementerian PUPR, Senin (28/10/2024).