Harga Bitcoin Cetak Rekor, Tembus Rp1,6 Miliar

Zahra Indah Safira, Jurnalis
Jum'at 06 Desember 2024 20:39 WIB
Harga Bitcoin (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor baru, menembus angka di atas USD100.000 atau setara Rp1,6 miliar. Momentum ini menunjukkan Bitcoin berhasil menembus level resistensi psikologis, sekaligus membentuk level support baru yang kuat.

“Kenaikan Bitcoin ke harga USD100.000 menandai tonggak sejarah dalam perjalanan pasar aset kripto. Ini adalah bukti nyata dari meningkatnya kepercayaan terhadap teknologi blockchain dan adopsi aset digital secara global," kata CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

"Pasar kripto kini menjadi instrumen investasi keuangan yang semakin diakui, baik oleh investor ritel maupun institusi besar," sambungnya.

Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan politik dan meningkatnya adopsi institusional, dan pola musiman seperti Santa Claus Rally.

Selain Bitcoin, Altcoin juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari level terendahnya, altcoin Season Index berada di angka 80, mengonfirmasi bahwa Altcoin Season tengah berlangsung. Altcoin seperti Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Solana (SOL) mencatatkan kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.

Ethereum kini diperdagangkan di atas USD3.900, didukung oleh lonjakan minat institusional dan peningkatan volume pada pasar berjangka yang mencapai USD25 miliar, atau sekitar 5% dari total market cap Ethereum. Ripple (XRP) mengalami lonjakan dari USD0,5 di 1 November 2024, lalu sempat naik hingga USD2,9 pada 3 Desember 2024. Selain itu, Solana (SOL) juga menjadi sorotan, koin ini mencatatkan harga di atas USD240,00 dengan pertumbuhan hampir 100% dari Oktober sampai November. Tren ini menggarisbawahi potensi diversifikasi investasi dalam ekosistem kripto.

Selain itu, Oscar menyoroti fenomena Altcoin Season yang tengah berlangsung, di mana Altcoin Season Index berada di angka 80.

"Angka ini mencerminkan semakin banyaknya altcoin yang menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan Bitcoin dalam periode 90 hari terakhir. Ethereum, Ripple, dan Solana adalah contoh utama yang semakin menarik perhatian investor," katanya.

Dia juga melihat dampak dari pola musiman seperti Santa Claus Rally yang memperkuat tren bullish pasar kripto. Sejarah menunjukkan bahwa periode akhir tahun sering kali didorong oleh optimisme yang lebih besar, dan ini terlihat jelas di pasar kripto.

"Dengan peningkatan volume perdagangan dan sentimen positif menjelang tahun baru, kami bisa melihat momentum ini berlanjut hingga 2025. Meskipun demikian, pentingnya kehati-hatian, mengingat volatilitas pasar kripto yang sangat tinggi," tambahnya.

Oscar juga menyoroti peran regulasi dalam mendukung pasar kripto. Dia mengungkapkan bahwa pengajuan ETF Solana oleh Grayscale adalah langkah signifikan yang mencerminkan meningkatnya minat institusional terhadap aset kripto.

"Jika disetujui oleh SEC, ini akan menjadi tonggak penting bagi Solana, yang dapat membuka akses yang lebih besar bagi investor institusional di pasar kripto AS," ujarnya.

Menurutnya, keputusan ini dapat mempercepat adopsi kripto secara global, dan berpotensi memperkuat posisi Solana sebagai salah satu altcoin yang menjanjikan. "Langkah ini juga menunjukkan bahwa industri kripto semakin diakui sebagai instrumen investasi yang sah dan dapat dipercaya, seiring dengan pengakuan regulasi yang semakin luas," jelasnya.

Dia mengungkapkan keyakinannya terhadap masa depan pasar kripto yang lebih luas. Tahun 2025 akan menjadi tahun transformasi bagi ekosistem kripto, dengan teknologi baru seperti tokenisasi aset dan dompet berbasis AI yang akan mempercepat adopsi kripto di sektor-sektor lain.

"Kami akan melihat lebih banyak inovasi yang akan membawa utilitas baru dan mendorong inklusi keuangan global," katanya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya