Jadi Produsen ke-4 Terbesar Dunia, Ternyata Ini Tantangan Industri Kopi di RI

Fitria Azizah Banowati, Jurnalis
Sabtu 21 Desember 2024 13:23 WIB
Industri Kopi di Indonesia (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kopi adalah anugerah alam untuk manusia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki anugerah tersebut.

Indonesia adalah negara terbesar ke 4 penghasil kopi dunia dengan 96,1% dihasilkan oleh perkebunan rakyat.

Produksi kopi di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 789 ribu ton. Hasil produksi kopi ini dikonsumsi oleh 41% permintaan domestik dan 59% permintaan luar negeri.

Tentu hal ini menunjukkan bahwa kopi merupakan salah satu industri yang berkontribusi bagi negara.

Namun demikian dalam industri kopi nasional, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi industri kopi nasional.

Tantangan tersebut antara lain, produktivitas rendah 0,8 ton per hektare (ha) biji kering, sementara negara penghasil kopi lainnya seperti Brazil dapat mencapai 2 ton per ha.

Kemudian, kurangnya akses teknologi dan kapasitas SDM terampil, sulitnya akses permodalan, serangan hama dan cuaca, kurangnya kualitas produk dan nilai tambah akibat tidak melakukan praktik pengolahan standar dan keterbatasan alat pengolahan

Untuk dapat mendukung industri kopi nasional, BNI bersinergi dengan Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara Kementerian BUMN.

Project Management Office ini merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN untuk membentuk sinergi antar BUMN mendukung industri kopi nasional.

BNI ikut terlibat di dalamnya sebagai perbankan yang menyediakan solusi-solusi keuangan bagi petani dan pengusaha kopi nasional.

Perwakilan Ketua PMO Kopi & Kakao Nusantara, Bapak Deslaknyo Wisnu Hanjagi menjelaskan peranan penting Kopi Temanggung di industri kopi Indonesia dan pasar dunia.

“Ekosistem Kopi Temanggung adalah salah satu ekosistem yang kita inisiasi bersama. Sejak tahun 2023 hingga saat ini ekosistem Kopi Temanggung terus berkembang. Namun kita akan terus mengembangkan Kopi Temanggung menjadi produk lokal yang akan terus berkembang hingga ke pasar dunia," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (21/12/2024).

Diketahui, BNI menginisiasi suatu program yang dapat berkontribusi menjawab tantangan dalam industri kopi di atas melalui BNI Jejak Kopi Khatulistiwa

(BNI JKK). Ini merupakan Inisiasi program berlatar belakang perhutanan sosial berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembentukan ekosistem pembiayaan ekonomi hijau untuk UMKM kopi (petani, pengumpul dan stakeholder lain) baik di area perhutanan sosial maupun area potensi kopi nasional dengan membentuk close loop financial ecosystem.

"Karena dari semua produsen kopi yang ada di Indonesia 96% itu adalah hasil produksi petani. Jadi petaninya yang harus naik kelas,” ujarnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya