Menurut catatan hukum dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum, IAM dan CIS adalah bagian dari konglomerasi bisnis properti yang dikendalikan tidak langsung oleh PT Agung Sedayu (AS).
AS memegang kendali IAM melalui PT Kusuma Anugrah Indah dan PT Inti Indah Raya.
Sementara CIS berada di bawah naungan PT Multi Artha Pratama, induk usaha yang juga menaungi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, PANI memegang 99,33 persen saham CIS.
PANI merupakan emiten hasil backdoor listing dari PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk, sebuah produsen kaleng yang disulap oleh kongsi Agung Sedayu Group dengan Salim Group menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), sebuah entitas penggerak proyek besar PIK 2, strategi kolaborasi antara dua konglomerasi.
Di balik PT Agung Sedayu, terdapat dua pemegang saham utama: PT Cahaya Bintang Sejahtera (CBS) dan PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS), masing-masing memegang 50 persen saham.
Aguan secara pribadi terhubung melalui CKAS, di mana ia memiliki 25 persen saham, sementara pembagian rata untuk tiga anaknya: Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma, dan Luvena Katherine Halim Kusuma masing-masing 25 persen saham CKAS.
Susanto Kusumo, adik Aguan, adalah pengontrol CBS dengan kepemilikan 99,61 persen saham. Sisanya dimiliki Steven Kusumo, keponakan Aguan, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).
Sebagai pengingat, CBDK adalah emiten ke-6 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2025.
Menariknya, Steven Kusumo juga menjabat sebagai Komisaris PANI bersama Richard Halim Kusuma, yang merupakan Presiden Komisaris CBDK sekaligus Komisaris PANI.
Kolaborasi strategi dengan Salim Group turut memperkuat posisi Agung Sedayu Group dalam proyek PIK 2. Nama Hindarto Budiono, seorang afiliasi dari Salim Group dan pemilik manfaat PT Tunas Mekar Jaya (TMJ), juga tercatat sebagai pengendali bersama atas PANI dan CBDK.
Dengan kepemilikan struktur yang kompleks ini, polemik terkait HGB di pagar laut Tangerang mencerminkan betapa besar dan mengguritanya jaringan bisnis keluarga Aguan dalam sektor properti dan real estate
(Taufik Fajar)