Mengenang Faisal Basri dengan Gagasan Perbaikan Tata Kelola dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Rifdahnailah Larasati, Jurnalis
Jum'at 07 Februari 2025 17:56 WIB
Mengenang Faisal Basri dengan Gagasan Perbaikan Tata Kelola dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Ekonom, Pengamat Politik, dan salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menghembuskan nafas terakhir pada Kamis, 5 September 2024. Faisal meninggalkan banyak gagasan-gagasan besar yang dapat dilanjutkan.

Melalui acara Diskusi Publik dan Peresmian Ruang Baca Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF Prof. Didin S. Damanhuri menyebutkan terdapat tiga karakteristik almarhum Faisal Basri, yaitu anti korupsi, anti ketidakadilan, dan anti tata kelola buruk.

1. Kritikan Tajam

Sejak pemerintahan Soeharto sampai Jokowi, almarhum selalu menampilkan tiga karakteristik tersebut dalam kritikannya yang sangat tajam.

Saat pemerintahan Jokowi, almarhum Faisal Basri dipercaya sebagai Ketua Satgas Tata Kelola Migas dan menghasilkan sebuah rekomendasi tidak mengimpor minyak lewat Pertamina Energy Service (PES) dan digantikan oleh Integrated Supply Chain (ISC), mengganti manajemen Petral dan ISC, dan mengaudit forensik agar proses terjadinya tata kelola buruk di Petral dapat membongkar potensi pidana yang terjadi.

2. Pemberantasan Korupsi

Menurut Prof. Didin, dari hal tersebut Pertamina mengalami perbaikan tata kelola migas, bagaimana mengurangi korupsi, dan dampaknya pada mengurangi ketidakadilan di Indonesia.

“Dengan sikap anti tata kelola yang buruk, anti ketidakadilan, dan anti korupsi yang terjadi di pemerintahan manapun. Awalnya bersahabat dengan Jokowi, namun kemudian setelah mengenal dari dalam dan ada berbagai tiga hal tadi ditemui yang akhirnya menjadi landasan pemerintah untuk melakukan perbaikan tata kelola yang baik, bagaimana mengurangi korupsi, dan mengurangi ketidakadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Prof. Didin, Jumat (7/2/2025).

Di akhir pernyataannya, Prof. Didin mengatakan, topik tersebut masih terjadi dan belum bisa di atasi sepenuhnya di Indonesia.

“Topik yang saya kemukakan adalah hal yang belum selesai untuk Indonesia,” pungkasnya.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya