Danantara Bukan Biang Kerok Anjloknya IHSG, Ini Penjelasan Erick Thohir

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Minggu 02 Maret 2025 13:05 WIB
Kantor Danantara Indonesia. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bukan sentimen negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di mana pergerakan indeks saham sempat berada di zona merah pada peresmian Danantara. 

1. Sentimen Anjloknya IHSG

Menurut dia, anjloknya IHSG disebabkan banyak faktor. Salah satunya, kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang dinilai bullish. 

“Penurunan harga saham sekarang terjadi kembali kita mesti secara ini introspeksi diri. Karena Presiden Amerika Donald Trump sedang mengambil kebijakan-kebijakan ekonomi yang sangat bullish untuk Amerika,” ujar Erick saat ditemui wartawan, ditulis Minggu (2/3/2025).

“Bangun pabrik di sini (AS) kalau nggak bangun tarifnya segede ini. Kanada halo, 25%. Tetangganya aja ditarifin 25%. Kalau kita ngomong China ditarifin besar, kita mungkin sudah ekspektasi, ini tetangganya ditarifin,” paparnya.

2. Kehadiran Danantara

Justru, Erick mengatakan Danantara bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG, sekalipun masih membutuhkan waktu dan bisa dibuktikan ke depannya.

 

3. Danantara Bukan 1MDB Malaysia

Dia juga mengingatkan agar pelaku pelaku pasar modal tidak menyamakan Danantara dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana kekayaan negara di kawasan lain yang buruk. Misalnya, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang pernah mengalami skandal korupsi besar. 

“Harusnya bisa, tapi perlu waktu. Kita tidak bisa melawan persepsi yang hari ini, seakan-akan yang tadi, benchmarking Danantara dengan Sovereign Wealth yang nggak bagus, itu salah besar Nanti kita buktikan saja,” beber dia.

Sebaliknya, ada sejumlah negara yang berhasil mengelola SWF mereka. Seperti Public Investment Fund atau Dana Investasi Publik milik pemerintah Arab Saudi.

Lalu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), yang juga dianggap sukses. Kemudian, Qatar Investment Authority (QIA).

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya