JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia naik menjadi USD427,5 miliar atau setara Rp7.015,7 triliun (kurs Rp16.411 per USD) pada Januari 2025. Utang luar negeri Indonesia ini naik 5,1% (yoy), meningkat dibandingkan dengan posisi ULN Desember 2024 yang tumbuh 4,2% (yoy).
Meski demikian, utang luar negeri Indonesia yang tembus Rp7.000 triliun ini dinilai tetap terkendali.
"Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh ULN sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
ULN pemerintah juga tercatat meningkat tetapi tetap terkendali. Posisi ULN pemerintah pada Januari 2025 sebesar USD204,8 miliar, atau tumbuh sebesar 5,3% (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan 3,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Sementara, ULN swasta menurun. Pada Januari 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD194,4 miliar atau mengalami kontraksi pertumbuhan yang sama dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar 1,7% (yoy).
Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,3% pada Januari 2025, dari 30,5% pada Desember 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,% dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Meski utang naik, namun BI menyatakan utang luar negeri tetap terkendali dengan rasio ULN Indonesia terhadap PDB yang terjaga sebesar 30,3% pada Januari 2025. BI dan pemerintah juga terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Dengan utang yang terus naik, siapa yang bisa melunasi utang luar negeri Indonesia tembus Rp7.000 triliun?
Jika melansir data Forbes real time billionaires 2025, hanya 2 orang yang bisa melunasi utang luar negeri Indonesia dalam sekejap. 2 orang ini merupakan miliarder terkaya di dunia dengan harta yang fanstasis.
Dia adalah Elon Musk yang memiliki harta USD328,5 miliar atau setara Rp5.391 triliun dan Jeff Bezos yang memiliki harta kekayaan USD211,9 miliar atau setara Rp3.477 triliun. Jika ditotal, harta kekayaan kedua orang terkaya di dunia ini mencapai Rp8.868 triliun, sehingga sangat bisa melunasi utang luar negeri Indonesia yang mencapai Rp7.000 triliun. Namun, perlu diingat, harta kekayaan ini bersifat fluktuatif karena setiap hari bisa berubah.
(Dani Jumadil Akhir)