"Butuh 20 tahun buat bangun reputasi, tapi cuma 5 menit buat ngerusaknya. Kalau kamu mikir soal itu, kamu bakal mulai ngelakuin hal-hal dengan cara yang beda," kata Warren Buffett
Reputasi itu seperti mata uang tak terlihat yang sering menentukan pintu mana yang bakal terbuka. Saat integritas Buffett dikenal luas di dunia bisnis, banyak perusahaan datang ke dia saat krisis dan dari situ muncul peluang investasi yang tidak bisa diakses orang lain.
Untuk masyarakat menengah ini bisa berarti: selalu menepati janji, transparan dalam setiap transaksi, dan lebih mengutamakan hubungan jangka panjang daripada keuntungan instan. Pola pikir miliarder paham bahwa kepercayaan itu bisa membuka peluang yang tidak bisa dibeli hanya dengan uang, mulai dari kerja sama bisnis, peluang kerja, sampai akses investasi yang eksklusif.
"Jika kamu tidak bersedia memiliki sebuah saham selama 10 tahun, maka jangan pernah berpikir untuk memilikinya bahkan selama 10 menit," kata Warren Buffett
Buffett melihat saham bukan sekadar simbol-simbol di layar, tapi sebagai bagian kepemilikan dari sebuah bisnis. Pola pikir sebagai pemilik ini benar-benar mengubah caranya dalam mengambil keputusan.
Alih-alih bertanya, “Harga saham ini bakal naik enggak ya?”, dia lebih berpikir, “Ini bisnis yang bagus enggak? Layak enggak buat saya miliki?”.
Investor kelas menengah juga bisa pakai cara pikir ini. Caranya? jangan cuma lihat kode saham saja, tapi benar-benar meriset perusahaannya. Pahami dulu model bisnisnya sebelum masuk. Bahkan untuk investasi kecil sekalipun, anggap saja seperti jadi pemilik jangka panjang.
Mindset miliarder itu membangun kekayaan lewat kepemilikan yang sabar, bukan spekulasi yang panik. Fokusnya adalah punya aset, bukan sekadar menebak waktu terbaik buat beli atau jual.