JAKARTA - Warren Buffett membagikan 7 tips membangun mindset menjadi miliarder bagi kalangan masyarakat menengah. Warren Buffet dikenal sebagai investor dan salah satu orang terkaya di dunia karena prinsip dan mindsetnya dalam membangun kekayaan.
Pola pikir Buffet yang efektif dalam membangun kekayaan ini menjadi acuan bagi siapa saja yang ingin memulai investasi khususnya masyarakat kalangan menengah. Berikut 7 tips membangun mindset menjadi miliarder dari Warren Buffet yang dilansir dari New Trader U, Sabtu (19/4/2025).
"Risiko muncul Ketika kita tidak memahami apa yang kita lakukan," kata Warren Buffet
Banyak orang dari kalangan menengah cenderung menghindari risiko sepenuhnya, karena mengira semua risiko itu berbahaya. Tapi Buffett justru membedakan antara berjudi tanpa arah dan mengambil risiko yang sudah diperhitungkan dengan matang.
Mindset miliarder bukan soal menghindari risiko, tapi soal memahami risiko dengan baik, dengan memahami apa yang dilakukan akan mengurangi risiko yang lebih besar nantinya.
Seorang miliarder tidak takut akan risiko, justru mereka lebih takut pada ketidaktahuan yang nantinya akan menimbulkan masalah. Dengan membangun pengetahuan akan membuat ketidaktahuan berubah menjadi keyakinan.
"Kita tidak perlu jadi yang paling pintar, kita cuma perlu jadi yang paling disiplin," kata Warren Buffets
Beberapa media finansial memunculkan isu-isu tentang tentang kehancuran pasar, dan cerita tentang miliarder dadakan. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidakfokusan dalam hal yang akan dikerjakan, dengan mengabaikan hal tersebut memungkinkan untuk menjadi lebih disiplin dan fokus pada hal-hal dasar yang kita lakukan.
Mindset seorang miliarder adalah menyaring isu-isu yang tidak penting, dan disiplin serta fokus pada hal-hal yang penting dalam jangka panjang.
"Hidup itu seperti bola salju. Hal yang penting adalah menemukan salju basah dan bukit yang panjang," kata Warren Buffett.
Perkembangan kekayaan itu bukan cuma soal bunga, tetapi juga tentang pengetahuan, keterampilan, dan reputasi. Bola salju yang digambarkan oleh Buffet menjelaskan bagaimana kekayaan berkembang. Cari situasi yang punya potensi besar (salju basah) dan beri waktu yang cukup untuk berkembang (bukit panjang).
Untuk masyarakat yang sedang membangun kekayaan, carilah tempat yang punya potensi untuk berkembang. Membangun keterampilan spesial yang dimiliki dapat menambah nilai untuk membangun system bisnis yang bisa berkembang. Mindset miliarder melihat waktu sebagai pengganda utama dan cari peluang yang hasilnya terus berkembang, bukan hanya keuntungan sekali saja.
"Butuh 20 tahun buat bangun reputasi, tapi cuma 5 menit buat ngerusaknya. Kalau kamu mikir soal itu, kamu bakal mulai ngelakuin hal-hal dengan cara yang beda," kata Warren Buffett
Reputasi itu seperti mata uang tak terlihat yang sering menentukan pintu mana yang bakal terbuka. Saat integritas Buffett dikenal luas di dunia bisnis, banyak perusahaan datang ke dia saat krisis dan dari situ muncul peluang investasi yang tidak bisa diakses orang lain.
Untuk masyarakat menengah ini bisa berarti: selalu menepati janji, transparan dalam setiap transaksi, dan lebih mengutamakan hubungan jangka panjang daripada keuntungan instan. Pola pikir miliarder paham bahwa kepercayaan itu bisa membuka peluang yang tidak bisa dibeli hanya dengan uang, mulai dari kerja sama bisnis, peluang kerja, sampai akses investasi yang eksklusif.
"Jika kamu tidak bersedia memiliki sebuah saham selama 10 tahun, maka jangan pernah berpikir untuk memilikinya bahkan selama 10 menit," kata Warren Buffett
Buffett melihat saham bukan sekadar simbol-simbol di layar, tapi sebagai bagian kepemilikan dari sebuah bisnis. Pola pikir sebagai pemilik ini benar-benar mengubah caranya dalam mengambil keputusan.
Alih-alih bertanya, “Harga saham ini bakal naik enggak ya?”, dia lebih berpikir, “Ini bisnis yang bagus enggak? Layak enggak buat saya miliki?”.
Investor kelas menengah juga bisa pakai cara pikir ini. Caranya? jangan cuma lihat kode saham saja, tapi benar-benar meriset perusahaannya. Pahami dulu model bisnisnya sebelum masuk. Bahkan untuk investasi kecil sekalipun, anggap saja seperti jadi pemilik jangka panjang.
Mindset miliarder itu membangun kekayaan lewat kepemilikan yang sabar, bukan spekulasi yang panik. Fokusnya adalah punya aset, bukan sekadar menebak waktu terbaik buat beli atau jual.
"Investasi paling penting yang bisa kamu lakukan adalah pada dirimu sendiri," kata Warren Buffett
Kebanyakan orang hanya fokus dengan investasi di luar seperti saham, properti, atau bisnis. Tapi Buffett sadar, justru pengembangan diri lah yang bisa memberi hasil paling tinggi. Dia sendiri punya kebiasaan baca yang luar biasa, ia bisa membaca sampai 500 halaman sehari. Itu bukti betapa seriusnya dia soal pengetahuan agar berkembang.
Mindset miliarder melihat pertumbuhan pribadi bukan sebagai pengeluaran, tapi investasi yang wajib dan tidak bisa ditawar.
"Jangan menabung dari sisa pengeluaran, tapi belanjakan sisa dari yang sudah ditabung," kata Warren Buffett
Rumus dasar membangun kekayaan sebenarnya simpel: penghasilan dikurangi pengeluaran sama dengan modal untuk investasi. Buffett mengatakan soal hidup hemat bukan soal menyiksa diri, tapi karena ini kenyataan matematis, kekayaan cuma bisa tumbuh dari selisih antara apa yang dihasilkan dan apa yang dihabiskan.
Bagi kelas menengah harus utamakan menabung sebelum mulai belanja hal-hal yang tidak wajib. Tetapkan batasan keuangan yang tegas, walaupun penghasilan naik. Dan cari kepuasan dari hidup yang efisien, bukan dari gaya hidup konsumtif.
Prinsip dan tips dari Warren Buffett menunjukkan bahwa menciptakan kekayaan dimulai bukan dari kondisi finansial, tapi dari pola pikir. Masyarakat Kelas menengah bisa mengadopsi perubahan pola pikir ini, terlepas dari status ekonomi saat ini. Prinsip-prinsip ini bukan tentang investasi spesifik, tapi bagaimana mendekati keputusan, menghargai waktu, dan berhubungan dengan uang.
Meskipun menerapkan satu atau dua tips bisa meningkatkan hasil keuangan, mengintegrasikan semua sepuluh tips ini akan menciptakan efek berlipat yang bisa mengubah arah keuangan. Mindset miliarder bukan hanya tentang menghasilkan uang, tapi tentang cara berpikir yang berbeda tentang uang. Seperti yang mungkin akan dikatakan oleh Buffett sendiri, kekayaan pada akhirnya mengalir kepada mereka yang percaya pada cara-cara yang tidak dipercaya orang lain.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)