JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengundang para CEO dan pimpinan eksekutif dari perusahaan terkemuka yakni, Nvidia, Johnson & Johnson (J&J), Hyundai, Toyota, serta Softbank Corp untuk menghadiri acara yang menyoroti investasi Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters, Rabu (30/4/2025), Trump berencana mempromosikan berbagai macam investasi di Amerika Serikat dalam aspek pertahanan, teknologi, industri layanan kesehatan dan produk konsumen, serta dana investasi negara pada acara “Berinvestasi di Amerika” . Hal ini menandakan sebagai 100 hari pertama penjabatan Trump.
Trump juga bermaksud mendorong perusahaan-perusahaan Amerika Serikat serta asing untuk memperluas pasar manufaktur di Amerika Serikat. Namun dikarenakan kebijakan Tarif Trump yang berlaku di berbagai negara, perusahaan maskapai, kedirgantaraan, manufaktur mobil, serta peritel menyatakan kekhawatiran mereka terkait dampak kebijakan tersebut terhadap produksi dan penjualan di Amerika Serikat.
Beberapa perusahaan besar telah menyatakan membutuhkan rincian yang lebih lengkap terkait kebijakan perdagangan dan kebijakan pemerintah lainnya.
Trump juga mengemukakan bahwa General Motors membuka peluang baru di Amerika Serikat untuk mempertimbangkan investasi baru senilai USD60 juta atau setara Rp1 triliun.
“Saya butuh kejelasan, serta kesinambungan yang jelas,” ujar CEO Mary Barra dalam forum Semafor Minggu lalu.
“Untuk menjadikan investasi dan pelayanan yang baik bagi pemilik perusahaan kami, saya perlu memahami apa kebijakannya," ujarnya.
Trump mengaku sedang mempertimbangkan memberikan keringanan kepada industri manufaktur mobil dari kebijakan tarif untuk hasil produksi mobil baru.
Dia juga sudah mengumumkan investasi pada sektor swasta hingga USD500 miliar atau setara Rp8.390 triliun untuk mendanai infrastruktur teknologi Artificial Inteligence (AI) pada Selasa 21 April 2025.
Adapun tujuannya untuk mengguguli negara-negara saingannya dalam bidang bisnis teknologi. Investasi ini diperkirakan akan melibatkan teknologi Artificial Inteligence (AI) yakni OpenAI sang pencipta ChatGPT, SoftBank, dan Oracle Corp.
Bulan lalu, Hyundai Korea Selatan mengumumkan investasi terhadap Amerika Serikat senilai USD21 miliar atau setara Rp352,3 triliun dalam acara tersebut di Gedung Putih, termasuk pabrik baru Hyundai Steel senilai USD5,8 miliar atau setara Rp97,3 triliun di Louisiana, dimana mereka akan memproduksi lebih dari 2,7 juta metrik ton baja per tahun, menciptakan lebih dari 1.400 lapangan kerja.
(Feby Novalius)