Rusli juga memberikan perhatian terhadap maraknya praktik pengeboran ilegal (illegal drilling), terutama di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi. Dia mendorong pemerintah membuka ruang kerja sama antara pelaku pengeboran rakyat dengan BUMD atau koperasi, agar aktivitas tersebut dapat tertata secara legal dan produktif.
Tak kalah penting, Rusli menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi modern, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan teknologi seismic terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam eksplorasi migas.
“Dengan strategi yang tepat dan dukungan teknologi modern, saya optimis lifting migas kita bisa meningkat signifikan. Ini jadi bagian penting dalam membangun kemandirian dan ketahanan energi nasional ke depan,” tutup Rusli.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Dalam kunjungan tersebut, Bahlil mengapresiasi dedikasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto melalui PHM dalam mempertahankan tingkat produksi migas di tengah tantangan operasi yang kompleks terutama di lapangan-lapangan migas yang mature.
Inovasi yang dilakukan oleh PHI meliputi digitalisasi dan mengadopsi teknologi terkini dalam mengelola lapangan migas yang mature.
Bahlil berpesan agar PHM fokus meningkatkan lifting minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional.
“Saya berharap PHM terus fokus dalam meningkatkan lifting minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional, tentunya dengan dukungan penuh dari seluruh pelaku industri migas,” kata dia.
(Dani Jumadil Akhir)