MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates kembali menjadi sorotan usai mengumumkan donasi besar-besaran senilai USD100 miliar atau sekitar Rp1.651 triliun. Dana tersebut disalurkan melalui Bill & Melinda Gates Foundation, lembaga sosial yang ia dirikan bersama mantan istrinya, Melinda French Gates.
Donasi itu menyasar berbagai sektor penting di dunia, termasuk Indonesia yang mendapat bagian senilai USD159 juta atau sekitar Rp2,6 triliun. Rinciannya, sebesar USD119 juta dialokasikan untuk peningkatan layanan kesehatan, USD5 juta untuk bidang pertanian, USD5 juta untuk teknologi, serta lebih dari USD28 juta untuk program lintas sektor.
Gates menyatakan bahwa sumbangan dalam jumlah besar tersebut tidak mengubah gaya hidup pribadinya. Menurutnya, tindakan tersebut bukanlah bentuk pengorbanan. “Saya tidak mengurangi jumlah hamburger yang saya makan atau film yang saya tonton,” ujarnya santai dalam sebuah wawancara.
Meski menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya, Gates menegaskan bahwa masa depan anak-anaknya tetap aman. Ia menolak memberikan seluruh hartanya sebagai warisan, namun memastikan mereka tidak akan hidup miskin. “Anak-anak saya tidak akan miskin ketika saya meninggal. Mereka sudah mendapatkan pendidikan dan banyak peluang,” katanya.
Kebijakan ini sejalan dengan filosofi hidup Gates, yang percaya bahwa kekayaan besar seharusnya digunakan untuk membantu mengatasi ketimpangan sosial, bukan diwariskan sepenuhnya. Ia berharap keputusannya dapat menginspirasi tokoh-tokoh kaya lainnya untuk turut memberi dampak positif bagi dunia.
Donasi Gates ini juga menunjukkan kepeduliannya terhadap isu global seperti kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan. Dengan komitmen ini, Gates tidak hanya meninggalkan warisan finansial, tetapi juga jejak kontribusi nyata bagi kemanusiaan lintas generasi dan lintas negara.
Baca Selengkapnya: Sumbangkan Rp1.651 Triliun, Bill Gates: Anak-Anak Saya Tak Akan Miskin saat Saya Meninggal
(Taufik Fajar)