JAKARTA - Indeks bursa saham Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan Jumat (30/5/2024). Pelaku pasar dinilai cemas terhadap potensi dampak dari RUU anggaran yang memuat ketentuan pajak progresif bagi investor asing.
Langkah tersebut juga dinilai dapat menurunkan daya tarik aset-aset keuangan AS, termasuk obligasi pemerintah AS, dan dolar.
Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing terkoreksi sekitar 0,4 persen.
RUU anggaran yang telah disahkan oleh DPR AS mencakup klausul pajak dalam section 899, yang memungkinkan pemerintah memberlakukan tarif pajak hingga 20 persen atas pendapatan pasif investor asing, seperti dividen dan royalti.
Target utama kebijakan ini adalah individu maupun lembaga dari negara yang dinilai AS memberlakukan sistem pajak yang "tidak adil".
"Kami melihat kebijakan ini berpotensi menggeser perang dagang menjadi perang modal, jika benar-benar dijalankan oleh pemerintah AS," ujar Analis Deutsche Bank, George Saravelos, dilansir Investing.
Di sisi lain, menurut estimasi Congressional Budget Office (CBO) pajak profresif dari investor berpotensi mengumpulkan pendapatan negara hingga 116 miliar dolar AS dalam waktu 10 tahun, apabila disahkan oleh Senat.
Namun sejumlah analis memperingatkan dampak jangka pendek yang mungkin terjadi.
“Ini seperti bermain api. Ketika AS sangat bergantung pada modal asing untuk membiayai defisit anggaran yang terus membengkak, kebijakan ini justru bisa menjauhkan investor,” kata Elias Haddad, Senior Market Strategist di Brown Brothers Harriman (BBH).
Sementara itu, lembaga investasi Nomura menyebutkan terdapat kemungkinan tekanan dari investor global untuk mengeluarkan aset-aset tertentu, seperti obligasi pemerintah AS dan surat utang lainnya.
Rajeev Thakkar, Direktur Investasi di PPFAS Mutual Fund, juga menyampaikan kekhawatirannya.
"Kenaikan pajak terhadap investor asing bisa menurunkan selera mereka dan mempengaruhi sentimen terhadap pasar AS," ujarnya.
(Taufik Fajar)