Dalam kesempatan ini, Wapres turut terlibat langsung dalam proses panen dan sortasi biji kopi, berdialog dengan petani untuk menyerap aspirasi, serta menyerahkan bantuan sosial berupa sembako dan ternak kambing sebagai bentuk dukungan konkret dari negara.
Acara panen raya ini digelar sebagai upaya pemerintah untuk mendorong semangat pelaku budidaya kopi rakyat dalam meningkatkan produktivitas, menarik atensi dan dukungan dari berbagai pihak, memperbaiki harga, serta memperluas akses pasar, khususnya ke pasar internasional.
Tren global menunjukkan bahwa kopi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup, dengan permintaan yang terus meningkat. Fakta bahwa 92% produksi kopi Indonesia berasal dari petani rakyat memperkuat urgensi kolaborasi ini agar kopi nasional dapat naik kelas dan mengangkat kesejahteraan petaninya.
Sekadar informasi, berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada 2023, Indonesia berada di peringkat 4 sebagai produsen kopi terbesar dunia.
"Indonesia peringkat 4 produsen kopi dunia. Berdasarkan data USDA (2023), Indonesia memproduksi 654 ribu ton kopi," tulis akun Instagram Kemenko Pangan, Jakarta, Minggu 13 Juni 2025.
Sementara, nilai ekspor kopi Indonesia mencapai USD916,6 juta dengan pasar utama Amerika Serikat, Mesir, dan India. Pemerintah terus berkomitmen meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk kopi nasional.
Berikut ini daftar 10 negara produsen kopi terbesar di dunia berdasarkan data USDA pada 2023:
1. Brasil: Produksi kopi 3,9 juta ton
2. Vietnam: Produksi kopi 1,8 juta ton
3. Kolombia: Produksi kopi 774 ribu ton
4. Indonesia: Produksi kopi 654 ribu ton
5. Ethiopia: Produksi kopi 501 ribu ton
6. Uganda: Produksi kopi 384 ribu ton
7. India: Produksi kopi 372 ribu ton
8. Honduras: Produksi kopi 318 ribu ton
9. Peru: Produksi kopi 261 ribu ton
10. Meksiko: Produksi kopi 232 ribu ton
(Dani Jumadil Akhir)