Jangan Tertipu, Ini Perbedaan Beras Medium dan Premium

Muhammad Aziz, Jurnalis
Minggu 20 Juli 2025 18:45 WIB
Jangan Tertipu, Ini Perbedaan Beras Medium dan Premium (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Banyak konsumen masih menilai mutu beras hanya berdasarkan label atau harga. Padahal, pemerintah telah menetapkan standar mutu resmi untuk membedakan antara beras medium dan premium. Standar ini diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 31 Tahun 2017 serta Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 2 Tahun 2023.

Agar tidak salah pilih, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan kualitas beras berdasarkan indikator-indikator teknis yang telah ditetapkan. Ini bukan hanya soal rasa dan tampilan, tetapi juga menyangkut kandungan dan kelayakan beras sebagai bahan pangan pokok.

"Ada standar resmi yang mengatur perbedaan mutu beras medium dan premium, mulai dari derajat sosoh, kadar air, butir patah, hingga beras kepala. Semua sudah ditetapkan lewat aturan resmi pemerintah," tulis akun Instagram Kementerian Pertanian, Jakarta, Minggu (20/7/2025).

Standar Mutu Beras Medium vs Premium

Berdasarkan regulasi yang berlaku, berikut perbandingan mutu antara beras kelas medium dan premium:

• Derajat Sosoh (Minimal):
Baik beras medium maupun premium memiliki standar derajat sosoh minimal sebesar 95%. Derajat sosoh menunjukkan seberapa bersih beras dari kulit ari setelah proses penggilingan.

• Kadar Air (Maksimal):
Sama-sama memiliki batas kadar air maksimal 14%. Kadar air mempengaruhi daya simpan beras; semakin rendah, semakin tahan lama.

• Butir Patah (Maksimal):
Beras medium mengizinkan hingga 25% butir patah, sementara premium hanya 15%. Semakin sedikit butir patah, semakin tinggi kualitas beras.

• Beras Kepala (Minimal):
Beras kepala merujuk pada butiran beras utuh. Untuk medium, minimal 75%, sedangkan premium mencapai 85%.

 

 


Kenapa Ini Penting untuk Konsumen?

Kementerian Pertanian mengingatkan bahwa memahami mutu beras sangat penting agar konsumen tidak terkecoh oleh harga atau label semata. Label "premium" belum tentu menjamin kualitas terbaik jika tidak sesuai standar teknis yang telah ditetapkan.

Melalui kampanye edukatif ini, pemerintah mendorong masyarakat menjadi konsumen yang lebih cermat dan sadar mutu. Pilihan beras yang tepat akan berdampak langsung pada kualitas konsumsi dan kesehatan keluarga.

"Mutu beras itu bukan cuma soal harga atau label. Ada standar resmi yang mengatur, dan itu yang seharusnya jadi acuan utama," tegas Kementerian Pertanian melalui akun resminya.

Menjadi konsumen cerdas berarti mengetahui apa yang ada di balik label. Pahami standar mutu beras, cek kandungan, dan jangan ragu untuk bertanya kepada penjual. Karena mutu beras yang tepat akan menentukan kualitas pangan yang Anda sajikan di meja makan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya