Investasi Hulu Migas RI Tembus Rp118 Triliun di Semester I-2025 

Tangguh Yudha, Jurnalis
Selasa 22 Juli 2025 00:52 WIB
Kepala SKK Migas soal Investasi Hulu Migas RI (Foto: Okezone)
Share :

Lebih lanjut Djoko menuturkan meningkatnya daya saing investasi hulu migas di Indonesia telah pula meningkatkan peringkat investor attractiveness yang dipublikasikan oleh S&P Global di tahun 2025 yang mencapai skor 5,35 atau konsisten meningkat sejak skor terendah di tahun 2021 yang berada dibawah 4,75.

“Peningkatan penilaian investor attractiveness dikontribusikan oleh temuan penemuan besar hulu migas di tahun 2023 dan 2024 serta perbaikan sistem fiskal oleh Pemerintah. Sehingga saat ini tidak ada lagi istilah lapangan tidak ekonomis, karena Pemerintah memberikan dukungan agar bagaimana lapangan tersebut menjadi ekonomis antara lain dengan adanya ketentuan PSC New Gross Split, penghapusan PPN LNG, infrastruktur gas dan lainnya”, imbuh Djoko.

Meningkatnya investasi hulu migas menjadi pendorong peningkatan aktivitas utama hulu migas yang berdampak langsung bagi upaya menjaga dan meningkatkan produksi migas nasional. Kegiatan pemboran sumur pengembangan hingga Juni 2025 sudah menyelesaikan 409 sumur atau meningkat 14% dibandingkan periode yang sama 2024 sebanyak 358 sumur. 

Begitu pula kegiatan workover telah menyelesaikan 517 sumur atau meningkat 6% dan untuk kegiatan well service mencapai 20.644 kegiatan atau meningkat 12%.

Terkait dengan upaya meningkatkan cadangan migas, Djoko menyampaikan tren investasi di sektor eksplorasi juga terus meningkat. 

Pada tahun 2020 investasi untuk eksplorasi sebesar USD0,5 miliar trennya meningkat dan di 2024 investasi eksplorasi mencapai USD1,3 miliar dan untuk tahun 2025 prognosa investasi eksplorasi sebesar USD1,5 miliar dan akan menjadi investasi eksplorasi terbesar dalam 10 tahun terakhir.

Untuk mendapatkan momentum kembalinya big player hulu migas, sepanjang tahun 2023 hingga 2025, SKK Migas terus mendorong kegiatan investor engagement yang sudah menghasilkan 40 (empat puluh) kegiatan joint sudy sebagian sudah selesai dan sebagian dalam proses untuk 16 (enam belas) blok baru. Mayoritas kegiatan joint study dilakukan di Indonesia Timur dengan melibatkan international oil company (IOC) seperti ENI, Petronas, Inpex, Sinopec, CNOOC, BP, Total Energies, PetroChina, Kufpec, Woodside Energy dan lainnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya