Neraca Dagang RI Surplus USD4,10 Miliar pada Juni 2025, Catat Rekor 62 Bulan Berturut-turut

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 01 Agustus 2025 09:41 WIB
Neraca Dagang RI (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan barang Indonesia sebesar USD4,10 miliar pada Juni 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, nilai surplus ini terjadi selama 62 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Surplus pada Juni 2025 ini lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar USD5,22 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja," kata Pudji dalam konferensi pers Rilis BPS, Jumat (1/8/2025).

Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar USD1,11 miliar dengan komoditas penyumbangnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.

Secara kumulatif Januari hingga Juni 2025 atau semester I 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar USD19,48 miliar.

"Surplus sepanjang Januari hingga Juni 2025 ini lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar USD28,31 miliar. Sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar USD8,83 miliar," ungkap Pudji.

 

Berdasarkan data BPS, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan beberapa negara dengan tiga terbesar yakni Amerika Serikat USD8,57 miliar, India USD6,59 miliar dan Filipina USD4,40 milliar.

Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan China sebesar -USD9,73 miliar, Singapura -USD3,09 miliar dan Australia -USD2,66 miliar.

Untuk neraca perdagangan kelompok nonmigas tiga penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat USD9,92 miliar, India USD6,64 miliar dan Filipina USD4,36 miliar.

Sedangkan penyumbang defisit terdalam pada kelompok nonmigas adalah China -USD10,69 miliar, Australia -USD2,30 miliar dan Brazil -USD0,83 miliar.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya