JAKARTA – Berapa digit nomor token listrik PLN? Ini jawabannya.
Mengutip laman resmi PLN, Kamis (21/8/2025), token listrik memiliki 20 digit angka unik yang berfungsi sebagai kode untuk menambah saldo kWh (kilowatt-hour) pada meteran prabayar.
Token listrik adalah sistem pembayaran prabayar saat pelanggan membeli sejumlah kWh terlebih dahulu sebelum digunakan. Kode token ini kemudian dimasukkan ke meteran listrik prabayar melalui keypad yang tersedia. Setelah kode benar, saldo kWh akan otomatis bertambah sesuai dengan jumlah pembelian.
Apa Itu Token Listrik PLN?
Token listrik PLN merupakan deretan angka sepanjang 20 digit yang digunakan untuk mengisi daya listrik pada meteran prabayar. Sistem ini berbeda dengan listrik pascabayar yang menagih pelanggan di akhir bulan berdasarkan penggunaan. Pada sistem prabayar, pelanggan membayar di awal sehingga lebih mudah dalam mengatur anggaran listrik dan menghindari risiko tagihan tinggi mendadak.
Pelanggan bisa memantau sisa saldo kWh di meteran dan menyesuaikan penggunaan sesuai kebutuhan.
Pembayaran listrik hanya dilakukan ketika membeli token, sehingga tidak ada lagi tagihan mendadak.
Token dapat dibeli kapan saja melalui minimarket, ATM, mobile banking, dompet digital, maupun platform e-commerce.
Ketika saldo hampir habis, meteran akan memberikan peringatan sehingga pelanggan bisa segera melakukan isi ulang.
Pelanggan membeli kode 20 digit melalui berbagai saluran resmi dengan menggunakan Nomor ID Pelanggan atau Nomor Meteran.
Kode dimasukkan melalui keypad, lalu saldo kWh langsung bertambah.
Setiap konsumsi listrik akan mengurangi saldo yang tersedia.
Jika saldo menipis, meteran akan memberikan tanda bunyi atau indikator visual.
Pembayaran dapat dilakukan di Indomaret dan Alfamart dengan menyebutkan Nomor ID Pelanggan atau Nomor Meteran.
Adapun pilihan menu PLN Prabayar dengan struk berisi kode token.
Pembayaran dapat dilakukan di beberapa bank yang menyediakan fitur pembelian token langsung melalui aplikasi.
Dompet digital dan e-commerce, seperti GoPay, OVO, DANA, Tokopedia, dan Shopee.
Jumlah kWh yang diperoleh dari pembelian token tidak sepenuhnya sesuai dengan nominal yang dibayar. Hal ini karena adanya potongan biaya administrasi dan pajak. Selain itu, terdapat tarif dasar listrik PLN yang berlaku. Misalnya, pembelian token Rp100.000 belum tentu menghasilkan kWh yang sama. Hal ini dikarenakan perhitungan dipengaruhi tarif dan biaya tambahan.
(Feby Novalius)