JAKARTA – PT Freeport Indonesia kini tak lagi menjadi sponsor dalam penyelenggaraan Pestapora 2025. Kerjasamanya berakhir pada hari kedua dan ketiga Pestapora 2025.
Menurut informasi yang beredar, kehadiran Freeport sebagai salah satu sponsor di ajang musik tersebut. Oleh karena itu, ada sejumlah musisi dan pekerja seni yang memilih mundur karena menilai keterlibatan perusahaan tambang emas raksasa itu tidak sejalan dengan prinsip yang mereka junjung.
Padahal, tujuan awal penyelenggara dan PT Freeport Indonesia untuk menghadirkan edukasi mengenai manfaat tembaga yang merupakan mineral yang menjadi bahan pembuatan alat musik dan mengalirkan listrik.
Namun karena terjadi dinamika yang ada, kerjasama antara Pestapora dengan Freeport diputuskan berakhir. Keputusan dinilai menjadi langkah terbaik dari pihak penyelenggara dan PT Freeport Indonesia untuk memastikan festival tetap menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
Freeport merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PTFI menambang dan memproses bijih menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak.
Freeport memasarkan konsentrat ke seluruh penjuru dunia dan terutama ke smelter tembaga dalam negeri, PT Smelting. Kami beroperasi di dataran tinggi terpencil di Pegunungan Sudirman, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.
Tambang di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia, merupakan salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia. Kami saat ini menambang pada fase akhir tambang terbuka Grasberg. Kami tengah mengerjakan beberapa proyek pada kawasan mineral Grasberg sehubungan dengan pengembangan beberapa tambang bawah tanah berkadar tinggi yang berskala besar dan berumur panjang. Secara total, semua tambang bawah tanah ini diharapkan menghasilkan tembaga dan emas skala besar sehubungan dengan peralihan dari tambang terbuka Grasberg.
Freeport-McMoRan (FCX) merupakan suatu perusahaan tambang internasional terkemuka dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengoperasikan aset yang besar, berumur panjang, yang tersebar secara geografis, dengan cadangan tembaga, emas, dan molybdenum yang signifikan. Portofolio aset FCX meliputi kawasan mineral Grasberg di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di Barat Daya Amerika Serikat, dan operasi penambangan yang signifikan di Amerika Utara dan Amerika Selatan, termasuk kawasan mineral Morenci yang berskala besar di Arizona dan operasi Cerro Verde di Peru. FCX merupakan perusahaan publik penghasil tembaga terbesar di dunia. Saham FCX diperdagangkan di New York Stock Exchange dengan simbol “FCX”.
Merupakan Holding Industri Pertambangan Indonesia, dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia sebagai anggota holding.
1.Leipzig
2. Negatifa
3. Sukatani
4. Rekah
5. The Jeblogs
6. Swellow
7. Rebellion Rose
8. Kelelawar Malam
9. Durga
10. Ornament
11. Xin Lie (Dian Nov)
12. Centra
13. Bilal Indrajaya
14. .Feast
15. Hindia
16. The Panturas
17. Petra Sihombing
18. Reruntuh
19. Cloudburst
20. Filler
21. Kenya
22. Keepitreal
23. Skandal.
(Feby Novalius)