3. RI Ketergantungan Impor BBM
Bendahara Negara ini juga menegaskan, Indonesia mengalami kerugian besar akibat impor produk minyak, terutama dari Singapura.
Purbaya menyatakan bahwa saat ini, perannya sebagai Menteri Keuangan bukan hanya menyetujui pembayaran subsidi, tetapi juga mengawasi kinerja BUMN, termasuk Pertamina, dalam menjalankan proyek yang diusulkan untuk efisiensi dan pengurangan impor.
"Jadi pada dasarnya kalau gitu sekarang saya bukan nyuruh bayar saja. Saya akan masuk, saya akan lihat mereka jalankan apa nggak proyek-proyek yang diusulkan. Kalau nggak kita potong uangnya juga Pak," ancam Purbaya.
Purbaya mempersilakan BUMN yang merasa belum menerima dana untuk segera menghadap Kemenkeu.
"Nanti kalau mereka ada klaim data yang belum dibayar, suruh menghadap saya secepatnya Pak," tantangnya.
Mengenai subsidi tahun berjalan (2025), Purbaya mengakui triwulan pertama dan kedua masih ada yang belum dibayarkan, namun pihaknya memastikan akan disalurkan penuh pada bulan Oktober sesuai prosedur yang berlaku.
Di awal pemaparannya, Menkeu Purbaya menyetujui pandangan Komisi XI bahwa subsidi adalah alat untuk mengatasi ketidaksempurnaan pasar.
"Saya setuju Pak, setuju sekali karena tidak semua anggota masyarakat bisa menikmati kue perekonomian secara merata. Jadi subsidi adalah salah satu alat untuk memastikan mereka juga bisa menikmati kue ekonomi kita yang sedang berkembang," ujar Purbaya.
Namun, ia juga mewanti-wanti bahwa salah sasaran dalam penyaluran subsidi justru bisa memperburuk ketidaksempurnaan pasar. Oleh karena itu, BUMN diminta lebih berhati-hati dalam menyalurkan subsidi.
(Feby Novalius)