JAKARTA - Harga emas mencapai rekor tertinggi dengan harga lebih dari USD 4.000 per ounce. Kenaikan ini disebabkan investor mencari tempat yang aman untuk menyimpan uang di tengah kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi dan politik di seluruh dunia.
Emas telah mengalami reli terbesarnya sejak tahun 1970-an. Harga emas kini naik lebih dari 25% sejak April, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif yang mengganggu perdagangan global.
Para analis menilai masalah lain yang mengkhawatirkan investor adalah penundaan rilis data ekonomi penting akibat penutupan pemerintah AS, yang akan memasuki minggu kedua.
Emas pun dipandang sebagai tempat investasi safe haven, yang diperkirakan akan mempertahankan atau meningkatkan nilainya saat terjadi turbulensi pasar atau penurunan ekonomi.
Menurut Ahli Strategi Suku Bunga Bank Singapura, Christopher Wong, penutupan pemerintah AS yang dipicu oleh kebuntuan berulang terkait belanja publik menjadi pendorong harga emas.