IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jadi 3,2%, Ini Sebabnya

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 15 Oktober 2025 07:50 WIB
IMF menilai pengenaan tarif perdagangan dan kondisi keuangan lebih positif dari perkiraan. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA – Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,2% pada 2025. IMF menilai pengenaan tarif perdagangan dan kondisi keuangan lebih positif dari perkiraan.

Dalam laporan World Economic Outlook, IMF menilai bahwa kesepakatan perdagangan antara AS dengan sejumlah mitra dagangnya telah menghindari dampak terburuk. Bahkan telah mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia sejak April 2025.

IMF pun memprediksi pertumbuhan PDB riil global sebesar 3,2% atau naik dari proyeksi Juli sebesar 3,0% dan proyeksi bulan April yang lebih tajam sebesar 2,8% setelah Trump memberlakukan tarif "timbal balik" yang luas dan eskalasi balasan dengan Tiongkok.

Sedangkan pada 2026, IMF memproyeksikan pertumbuhan global sebesar 3,1% atau tidak berubah dari proyeksi di Juli. Selain tarif yang lebih rendah dari perkiraan, output global telah didukung oleh sektor swasta yang mempercepat impor dan dengan cepat mengubah rute rantai pasokan.

"Jadi intinya, tidak seburuk yang kami takutkan, tetapi lebih buruk dari yang kami perkirakan setahun yang lalu, dan lebih buruk dari yang kami butuhkan," ujar Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, dilansir dari Reuters, Rabu (15/10/2025).

Namun demikian, IMF tetap memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi ini dapat menurun karena ancaman Presiden Donald Trump dapat meningkatkan tensi perang dagang antara AS dengan China.

 

Trump pada hari Jumat lalu memecah ketenangan dengan mengancam bea masuk 100% atas barang-barang Tiongkok atau di atas tarif rata-rata 55%, sebagai balasan atas perluasan kontrol ekspor logam tanah jarang oleh Beijing secara dramatis.

Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan, perundingan sedang berlangsung untuk meredakan eskalasi perang dagang besar-besaran antara AS dan Tiongkok.

"Jelas, jika ini terwujud, ini akan menjadi risiko yang sangat signifikan bagi ekonomi global," ujar Gourinchas.

Seraya menambahkan bahwa eskalasi dapat memangkas proyeksi pertumbuhan secara signifikan dan menambah ketidakpastian yang menghambat investasi dan pengeluaran.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya