BNI Raup Laba Bersih Rp15,1 Triliun pada Kuartal III-2025

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 24 Oktober 2025 09:27 WIB
BNI Raup Laba Bersih Rp15,1 Triliun pada Kuartal III-2025 (Foto: BNI)
Share :

Kredit korporasi naik 12,4 persen yoy menjadi Rp450,7 triliun, didorong peningkatan pembiayaan kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi. 

Kredit segmen menengah tumbuh 14,3 persen yoy, sementara kredit UMKM non-KUR meningkat 13,9 persen yoy menjadi Rp46,3 triliun. Hal ini menegaskan komitmen BNI memperkuat sektor riil dan mendukung kemandirian ekonomi nasional.

Kredit segmen konsumer juga tumbuh 9,6 persen yoy menjadi Rp150,2 triliun, terutama dari pembiayaan KPR, personal loan, dan kartu kredit. 

Sinergi dengan anak perusahaan turut memperkuat ekosistem bisnis BNI, terlihat dari pertumbuhan kredit usaha di level grup yang naik 15,3 persen yoy menjadi Rp17,4 triliun.

Untuk menjaga kualitas aset dan profil risiko, BNI memperkuat ketahanan keuangan dengan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang solid. Hingga akhir kuartal III 2025, CKPN tercatat sebesar Rp34,7 triliun, dengan NPL coverage ratio mencapai 222,7 persen.

Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) di level 2,0 persen dan Loan at Risk (LAR) membaik ke 10,4 persen.

“Kami terus memperkuat kualitas portofolio kredit dan menerapkan risk-based provisioning untuk memastikan ketahanan jangka panjang,” tambah Paolo.

Sementara itu, Direktur Treasury & International Banking BNI Abu Santosa Sudradjat menuturkan strategi digital transaction banking yang agresif turut menopang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 21,4 persen yoy menjadi Rp934,3 triliun. Dari jumlah itu, dana murah (CASA) naik 13,3 persen yoy menjadi Rp613,4 triliun.

“Porsi dana murah ini memperkuat struktur pendanaan dan menekan biaya dana (cost of fund), menjaga profitabilitas tetap sehat,” ujar Abu.

Selain peningkatan CASA, strategi digital juga menghasilkan pertumbuhan fee-based income sebesar 11 persen yoy, yang kini menyumbang 30 persen terhadap total pendapatan berbasis komisi BNI hingga akhir kuartal III 2025.

Pertumbuhan ini didorong oleh akselerasi kanal digital, terutama aplikasi wondr by BNI, yang mencatat lonjakan pengguna dari 2,8 juta pada September 2024 menjadi 10,5 juta pengguna per September 2025.

Nilai transaksi melalui wondr mencapai Rp783 triliun, dengan total 866 juta transaksi selama periode tersebut.

Selain itu, kanal BNIdirect untuk segmen korporasi mencatat nilai transaksi Rp8.080 triliun atau tumbuh 26,7 persen yoy, dengan volume transaksi naik 14,8 persen menjadi 1,061 juta.

“Strategi digital transaction banking yang agresif mendorong pertumbuhan CASA yang lebih sustain dan fee income yang konsisten. Kami melihat ini sebagai awal dari fase pemulihan biaya dana yang lebih sehat dan berkelanjutan,” jelas Abu.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya